Bacaan
Firman Tuhan: Lukas 12: 35-43
“Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang” – Lukas 12: 43
Dalam nas ini Tuhan Yesus
menggambarkan “hubungan” antara Tuan dan hamba yang memiliki status antara yang
dinanti dan yang menanti. Tuhan Yesus menekankan bagaimana sikap yang
seharusnya ditunjukkan oleh seorang hamba dalam menanti Tuannya datang dari
negeri yang jauh. Hamba tersebut harus berjaga-jaga (gregorountas) yakni
berwaspada, bangun tidak mengantuk.
Tuhan Yesus mengatakan “Berbahagialah
hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang”. Kapan
pun tuannya datang, maka hamba-hambanya siap melayani dan membukakan pintu. Hal
ini dinyatakan oleh Tuhan Yesus sebagai perumpamaan supaya kita senantiasa
bersiap-siap layaknya sebagai seorang hamba yang menanti kedatangan Tuhan pada
akhir zaman yang tidak dapat disangkakan kapan akan datang.
Tuan
pemilik rumah pasti akan pulang! Tuhan Yesus ingin memberikan
kita kepastian bahwa Tuhan pasti
akan datang dengan kuasa dan kemuliaanNya yang besar. Segala sesuatu yang ada
dalam kehidupan kita ini bukanlah milik dan ciptaan kita, hidup dan diri kita
bukanlah atas dasar keinginan dan kemauan kita, tetapi Tuhanlah pencipta dan
pemiliknya, maka Tuhan berdaulat atas kepemilikanNya. Tuhan tidak terlepas dari
segala kepemilikanNya, maka Ia pasti akan kembali.
Kita mungkin akan mengatakan “saya memiliki surat kepemilikan tanah,
rumah, kendaraan, saham” atau “saya
memiliki banyak uang dan emas”, namun apapun yang bisa kita katakan sebagai
kepemilikan, semuanya akan kita tinggalkan ketika kita meninggal, sebab bukan
kita pemiliknya.
Tetap
terjaga menanti! Jika Tuhan pasti akan datang, maka kapanpun Ia
datang kita siap menyambut kedatanganNya. Bisa pagi, siang, malam ataupun dini
hari. Kalaupun kedatanganNya pada malam atau dini hari, maka pelita harus tetap
menyala. Karena kita bisa terlelap oleh kenikmatan dan daya tarik dunia ini
yang membuat pelita rohani kita mati. Apapun situasi dan kondisi yang kita
hadapi, tetaplah kita memakai perlengkapan sebagai seorang “hamba” yang menanti
kedatangan Tuhan.
Dalam surat Paulus dikatakan “kenakanlah
perlengkapan senjata Allah” (Efesus 6: 13-18). Dalam segala situasi dan kondisi
apapun yang kita hadapi dalam hidup ini, selayaknya kita bersiap sedia. Supaya kita
tidak terlena karena alasan kesibukan kerja kita melupakan status kita sebagai “hamba
yang menanti” sehingga kita melupakan hubungan dengan Tuhan. Karena alasan
kesulitan hidup sehingga kita mengacuhkan perintah dan hukum Tuhan.
Tunaikanlah
tugasmu! (ay. 42-43) Dalam dunia miliki Tuhan jalanilah kehidupan
sebagai “hamba Tuhan” yang setia. Tunaikanlah tugasmu sebagai anak-anak Tuhan,
dari Negara, suku, bangsa manapun kita lahir dan apapun talenta dan pekerjaan
kita, lakukanlah itu semua sebagai anak-anak Tuhan. Sebagaimana yang di
tuliskan oleh Paulus “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah
dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”
(Kolose 3:23).
Berbahagialah! Yang didapati
tuannya berjaga-jaga dan melakukan tugasnya. Berbahagialah kita karena roh kita
selalu menyala-nyala untuk melayani Tuhan. Berbahagialah kita yang didapati
Tuhan pada masa akhir hidup ataupun zaman tetap setia melakukan kehendak Tuhan
dan yang memeliharannya (Lukas 11: 28).
No comments:
Post a Comment