Laman

Wednesday, November 18, 2015

Lukas 12: 35-43 | Berbahagialah hamba yang selalu setia dan berjaga



Bacaan Firman Tuhan: Lukas 12: 35-43

“Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang” – Lukas 12: 43

Dalam nas ini Tuhan Yesus menggambarkan “hubungan” antara Tuan dan hamba yang memiliki status antara yang dinanti dan yang menanti. Tuhan Yesus menekankan bagaimana sikap yang seharusnya ditunjukkan oleh seorang hamba dalam menanti Tuannya datang dari negeri yang jauh. Hamba tersebut harus berjaga-jaga (gregorountas) yakni berwaspada, bangun tidak mengantuk.

Tuhan Yesus mengatakan “Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang”. Kapan pun tuannya datang, maka hamba-hambanya siap melayani dan membukakan pintu. Hal ini dinyatakan oleh Tuhan Yesus sebagai perumpamaan supaya kita senantiasa bersiap-siap layaknya sebagai seorang hamba yang menanti kedatangan Tuhan pada akhir zaman yang tidak dapat disangkakan kapan akan datang.

Tuan pemilik rumah pasti akan pulang! Tuhan Yesus ingin memberikan kita kepastian bahwa Tuhan pasti akan datang dengan kuasa dan kemuliaanNya yang besar. Segala sesuatu yang ada dalam kehidupan kita ini bukanlah milik dan ciptaan kita, hidup dan diri kita bukanlah atas dasar keinginan dan kemauan kita, tetapi Tuhanlah pencipta dan pemiliknya, maka Tuhan berdaulat atas kepemilikanNya. Tuhan tidak terlepas dari segala kepemilikanNya, maka Ia pasti akan kembali.

Kita mungkin akan mengatakan “saya memiliki surat kepemilikan tanah, rumah, kendaraan, saham” atau “saya memiliki banyak uang dan emas”, namun apapun yang bisa kita katakan sebagai kepemilikan, semuanya akan kita tinggalkan ketika kita meninggal, sebab bukan kita pemiliknya. 

Tetap terjaga menanti! Jika Tuhan pasti akan datang, maka kapanpun Ia datang kita siap menyambut kedatanganNya. Bisa pagi, siang, malam ataupun dini hari. Kalaupun kedatanganNya pada malam atau dini hari, maka pelita harus tetap menyala. Karena kita bisa terlelap oleh kenikmatan dan daya tarik dunia ini yang membuat pelita rohani kita mati. Apapun situasi dan kondisi yang kita hadapi, tetaplah kita memakai perlengkapan sebagai seorang “hamba” yang menanti kedatangan Tuhan. 


Dalam surat Paulus dikatakan “kenakanlah perlengkapan senjata Allah” (Efesus 6: 13-18). Dalam segala situasi dan kondisi apapun yang kita hadapi dalam hidup ini, selayaknya kita bersiap sedia. Supaya kita tidak terlena karena alasan kesibukan kerja kita melupakan status kita sebagai “hamba yang menanti” sehingga kita melupakan hubungan dengan Tuhan. Karena alasan kesulitan hidup sehingga kita mengacuhkan perintah dan hukum Tuhan. 

Tunaikanlah tugasmu! (ay. 42-43) Dalam dunia miliki Tuhan jalanilah kehidupan sebagai “hamba Tuhan” yang setia. Tunaikanlah tugasmu sebagai anak-anak Tuhan, dari Negara, suku, bangsa manapun kita lahir dan apapun talenta dan pekerjaan kita, lakukanlah itu semua sebagai anak-anak Tuhan. Sebagaimana yang di tuliskan oleh Paulus “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3:23).

Berbahagialah! Yang didapati tuannya berjaga-jaga dan melakukan tugasnya. Berbahagialah kita karena roh kita selalu menyala-nyala untuk melayani Tuhan. Berbahagialah kita yang didapati Tuhan pada masa akhir hidup ataupun zaman tetap setia melakukan kehendak Tuhan dan yang memeliharannya (Lukas 11: 28).

No comments:

Post a Comment