Bacaan Firman Tuhan:
Ibrani 9: 11-14
“Supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup” – Ibrani 9: 14
Ada istilah yang mengatakan
“kenal-kenal sukarno”. Yang mau menyatakan pengenalan terhadap seorang
tokoh/sosok yang hanya karena melihat gambar dan mendengar tentang beritanya.
Bukan kedekatan yang diawali perkenalan sampai dengan saling mengenal pribadi
lepas pribadi.
Bisa dikatakan pengenalan umat yang
dikirimkan surat Ibrani ini tentang siapa Yesus masih juga seperti istilah yang
diatas tadi “kenal-kenal sukarno”. Sebab telah banyak umat yang sebelumnya
telah menjadi pengikut Yesus tapi pada akhirya mereka kembali pada kebiasaan
keagamaan lamanya. Mereka tidak tahan lagi hidup sebagai pengikut Kristus
karena tekanan dari segi agama, social dan politik yang mereka rasakan.
Pengenalan yang dangkal tentang
iman yang sudah sempat dipegang membuat mereka dengan begitu cepatnya murtad.
Maka penulis kitab Ibrani ini mencoba menerangkan kembali siapa itu Yesus
Kristus yang telah mereka percayai. Supaya iman itu tidak hanya sekedar
mengatakan percaya, namun tidak mengenal dengan dalam siapa yang mereka
percayai.
Pribadi Tuhan Yesus Kristus di
terangkan dalam nas ini dengan memakai ritus keagamaan Yahudi yang menyampaikan
korban persembahan penghapusan dosa.
a. Imam Besar
Setiap tahun umat Israel akan
membawa korban persembahan penghapusan dosa kepada Tuhan, tetapi dalam
penyampaiannya tidak bisa langsung, harus melalui perantara yaitu imam. Tetapi
sekarang Kristus telah menjadi Imam besar yang sempurna sebagai perantara
kepada Tuhan. Dan tidak pula tiap tahun, sebab Kristus Yesus telah melakukanNya
sekali untuk selamanya.
b. Tempat Kudus (Bait Suci)
Tempat untuk menyampaikan korban
persembahan penghapusan dosa itu adalah ruang maha suci, tetapi Yesus Kristus
telah menjadi tempat ruang maha suci, yaitu tempat kudus yang bukan dibuat oleh
tangan manusia.
c. Korban Persembahan
Bukan kambing atau lembu yang akan
dipersembahkan untuk korban penghapusan dosa, tetapi Yesus Kristus sendiri
telah menjadi korban penghapusan dosa, yang memberikan darahNya tercurah.
d. Dampak Pengampunan dosa
Korban penghapusan dosa yang
dilakukan oleh umat Israel sebelumnya dengan korban kambing dan lembu hanya
berdampak secara lahiriah. Tetapi pengampunan dosa melalui Yesus Kristus jauh
lebih besar yang menyucikan sampai ke hati nurani yang terdalam. Sehingga orang
yang percaya pada pengampunan dosa melalui Kristus telah menerima hidup yang
baru.
Maka, bagi kita orang Kristen di
ingatkan supaya tidak mensia-siakan pengorbanan Kristus yang telah memberikan
darahNya yang kudus untuk keampunan dosa-dosa kita. Seperti mahalnya penebusan
Kristus, seperti itulah besarNya kasih Tuhan yang ‘tak terbilang, yang ‘tak
akan terbayar manusia.
Berapa banyak manusia yang telah terlahir
di muka bumi ini, tetapi tidak seorang pun terluput dari penglihatan Tuhan, Ia
mengenal satu per satu setiap orang. Sementara kita manusia hanya berhadapan
dengan Tuhan masih tetap juga seperti ungkapan “tanda-tanda sukarno”.
Sudah sejauh mana pengenalan kita
kepada Tuhan? Sudah sedalam mana keintiman kita dengan Tuhan? Firman Tuhan
ingin menyatakan kepada kita bahwa Allah begitu mengasihi kita, Tuhan ingin
menolong kita, Tuhan ingin menuntun kita. Namun bagaimana kita bisa merasakan
semua itu, jika kita tidak memiliki kedekatan yang intim kepada Tuhan?
Kita tidak mungkin mengatakan
seseorang itu baik atau jahat, sementara kita pun tidak mengenal dan melakukan
komunikasi yang intim dengannya? Mendekatlah, baiklah kita semakin mengenal
Tuhan di dalam hidup kita. Supaya kita semakin melihat bagaimana besarnya kasih
dan pertolongan Tuhan dalam hidup kita.
No comments:
Post a Comment