Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 116: 1-9
“Kembalilah tenang hai jiwaku, sebab Tuhan telah berbuat baik kepadamu” (Mazmur 116: 7)
Ada banyak tokoh-tokoh fiksi superhero yang memperlihatkan peran
mereka di dunia sebagai penyelamat, pemberantas kejahatan. Contoh seperti
Batman, Superman, Spiderman, Ultraman, Ironman dan lain sebagainya. Tokoh-tokoh
ini ditampilkan di Film dengan ciri khas yang berbeda-beda namun tujuannya
sama, bahwa kehadiran mereka diperlihatkan sebagai pelindung dan penyelamat
dari kejahatan.
Kita harus mengakui, sebagai
orangtua kita banyak lalai dalam memantau tontonan yang layak bagi anak kita. Sebab
banyak anak dalam perkembangannya telah membuat tokoh-tokoh fiksi tadi menjadi “idola”
bahkan dapat meniru bagaimana gerakan yang diperagakan oleh tokoh tadi. Sementara
kita lupa memperkenalkan tokoh utama dalam hidup kekristenan kita yaitu Yesus
Kristus untuk menjadi idola dalam kehidupan anak kita. Sementara keselamatan
yang dilakukan oleh Tuhan Yesus bukanlah fiksi atau hayalan, tetapi keselamatan
Yesus adalah sesuatu yang nyata terjadi.
Terlepas dari itu, kemunculan superhero tersebut sesungguhnya ingin memperlihatkan pada kita, bahwa kita
hidup di dunia sedang berada pada kejahatan yang mengganggu kehidupan manusia. Manusia
telah menjadi harimau bagi sesamanya. Banyak masalah-masalah dalam kehidupan
yang nyatanya tidak dapat diselesaikan dengan teknologi dan kemampuan ilmu
pengetahuan saja. Bahkan tokoh-tokoh fiksi tadi hanya memperlihatkan bagaimana
kejahatan itu ditaklukkan dengan pembalasan. Tentu itu bukanlah jalan
penyelesaiannya.
Allah telah jauh melihat kehidupan
manusia itu sejak pertama dosa masuk dalam kehidupan manusia. Tuhan melihat
bagaimana penderitaan yang dialami oleh manusia akibat dari dosa. Dengan kasihNya
Ia mau menyelamatkan manusia. Tuhan menyelesaikan permasalahan manusia itu langsung
ke akarnya yaitu dosa.
Dalam mazmur ini kita mau belajar
bagaimana pemazmur memperlihatkan kehidupannya yang sedang dalam penderitaan
yang begitu berat. Pemazmur mengatakan “Tali-tali maut telah meliliti
aku dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku” (ay. 3). Tetapi
ia dapat selamat dari penderitaannya tersebut.
Mengapa Ia dapat selamat? Hanya karena
iman percayanya kepada Tuhan yang yakin bahwa Tuhan pemelihara, pengasih dan
adil. Pemazmur mempercayai keselamatan yang dari Tuhan. Keselamatan dari Tuhan
itu dihidupi dalam dirinya “Kembalilah tenang hai jiwaku, sebab Tuhan telah
berbuat baik kepadamu” (ay. 7). Sebab betapa seringnya orang yang
sedang menghadapi masalah itu tidak mampu untuk tenang. Masalah itu terbawa
sampai kemana-mana dan tidak lagi semangat melakukan apa-apa, hanya karena memikirkan permasalahan yang sesungguhnya
tidak selesai jika hanya dipikirkan, justru hanya akan memperburuk keadaan.
Hal-hal yang buruk bisa kapan saja
datang dalam kehidupan kita, sebagaimana diawal sudah dikatakan bahwa kita
hidup diantara kesusahan yang kompleks, namun mazmur ini ingin mengingatkan
pada kita bagaimana kita tampil menghadapi setiap permasalahan yang ada sebagai
orang-orang yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus. Sebelum pergumulan itu datang, Yesus sudah terlebih dahulu datang
menyelamatkan kita.
Jika kita telah memiliki prinsip
hidup sebagai orang-orang yang telah diselamatkan Tuhan, maka apapun masalah
yang datang mengandalkan kuasa penyertaan Tuhan semuanya akan diakhiri dengan
perbuatan Tuhan yang terbaik bagi hidup kita. Maka selayaknya kita sebagai
orang yang telah diselamatkan Tuhan tidak menghadapi masalah seperti seorang
yang ketakutan dan kebingungan yang tidak tahu mau berbuat apa-apa. Teguhkanlah
hatimu, jangan takut, Tuhan akan (telah) menyelamatkanmu.
No comments:
Post a Comment