Laman

Monday, June 29, 2015

Yehezkiel 2:1-5 | Umat Allah Yang Tampil Beda dan Missioner

 Bacaan Firman Tuhan: Yehezkiel 2:1-5

 "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku.....harus kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH."



Pemanggilan Tuhan kepada Yehezkiel telah menjadi respon atas sikap bangsa Israel yang dikatakan pemberontak dan pendurhaka yang memiliki sifat keras kepala dan tegar hati. Pembuangan bangsa Israel ke Babel sebenarnya sudah cukup menyadarkan mereka akibat dosa yang telah mereka perbuatan terhadap Allah, namun perbuatan dosa pun terus berlanjut di pembuangan ketika umat telah ikut-ikutan menyembah ilah-ilah di Babel.

Pemanggilan Yehezkiel di tengah-tengah umat Israel menyadarkan mereka, bahwa Tuhan ada bersama-sama mereka yang sedang mengalami penderitaan. Mau mereka percaya atau tidak, namun Allah bertindak atas sikap umat Israel melalui Yehezkiel dengan menyatakan: “Beginilah firman Tuhan Allah”.

Jika melihat sikap umat Israel di pembuangan, Allah juga menatap kelemahan dan kekurangan Yehezkiel untuk mampu menghadapi umat Israel yang disebut sebagai “bangsa pemberontak” itu. Sehingga Allah memanggil Yehezkiel dengan sebutan “anak manusia”, jika ia sendiri adalah manusia biasa yang tidak lepas dari kelemahan dan kekurangan, bagaimana pula dia akan menyatakan Firman Allah kepada bangsa yang memberontak kepada Tuhan. 

Karena Allah telah menatap keterbatasan dari Yehezkiel, maka Allah memperlengkapi dan memberikan kekuatan untuk mampu menyampaikan Firman Tuhan. Kekuatan yang diberikan Tuhan adalah dengan mencurahkan RohNya kepada Yehezkiel (ay. 2, 8). Supaya ia menjadi orang yang luar biasa dalam menyampaikan Firman Tuhan.

Refleksi
Dalam dunia yang penuh dengan kekacauan, permusuhan, dosa dan kejahatan; dalam dunia yang penuh dengan daya tarik untuk menjauhkan hidup manusia dari Tuhan pencipta. Tuhan mengingatkan kita melalui firman ini, apakah kita telah menjadi manusia yang pendurhaka seperti bangsa Israel tadi? Apakah kita sudah tidak lagi mampu berdiri diatas iman kepercayaan kita? Apakah dunia telah mengalahkan hidup kita? Kita mau diingatkan kembali bahwa Tuhan ada untuk selama-lamanya, bahwa pada akhirnya kita akan kembali kepada pengadilan Tuhan.

Tuhan menghendaki kehidupan kita justru sebaliknya dari apa yang saya katakana diatas tadi, bahwa umat Tuhan bukanlah manusia yang dapat dengan mudah ditarik oleh kenikmatan dunia yang sementara ini. Justru kita dipanggil untuk tampil beda dari jalan hidup orang yang terbawa arus untuk memberontak kepada Tuhan. Kita mau diajar oleh firman Tuhan untuk mampu seperti Yehezkiel, untuk tidak terbawa arus, tetapi mampu melawan arus kehidupan yang salah. Kita juga terpanggil untuk menyampai firman Tuhan melalui kehidupan kita. Kita bukanlah orang yang terpegaruh oleh kekacauan dunia ini, namun kita justru harus mempengaruhi hidup orang banyak untuk semakin dekat dengan Tuhan. Bahwa kita harus menjadi garam dan terang bagi dunia ini.
Tuhan memampukan kita untuk menyatakan bahwa Allah ada melalui kehidupan kita. Tuhan telah mencurahkan Roh Kudus kepada setiap yang percaya kepadaNya, supaya memiliki kemampuan dan kekuatan untuk mampu menyatakan kasih Kristus ditengah-tengah kehidupan kita. Maka kita terpanggil menjadi pelayan firman Tuhan penuh waktu “full-timer”. Bahwa dalam segala liku-liku kehidupan kita, Tuhan mau pakai itu untuk menyatakan keberadaan dan kasih Allah yang besar. Dalam kitab 1 Petrus 2:9 dengan tegas dikatakan: “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib”.

No comments:

Post a Comment