Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 40:21-31
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan
menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
Yesaya 40:29
Janji keselamatan yang diberitakan
dalam Yesaya 40 ini adalah masa-masa akhir umat Israel di pembuangan. Dan
melalui nabi Yesaya Firman Tuhan ingin menyadarkan umat Israel untuk melihat
kembali pengalaman hidup mereka. Kejatuhan mereka ke pembuangan bukanlah karena
kegagalan mereka sebagai suatu bangsa dan bukan pula karena kehebatan bangsa
Babel. Tetapi semuanya itu ada pada kuasa kendali Tuhan. Kejatuhan umat Israel
ke dalam pembuangan adalah konsekuensi atas dosa umat kepada Allah. Maka sekarangpun,
janji keselamatan yang Tuhan janjikan kepada mereka bukan juga karena usaha dan
kekuatan manusia, tetapi adalah karena karya keselamatan dari Tuhan, yang
mengasihi umatNya.
"Hidupku
tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?"
Demikianlah keluhan umat Israel atas penderitaan yang dialami di pembuangan. Namun
bernarkah Tuhan tidak lagi memperhatikan dan tidak mau menyelamatkan umatNya
dalam kesusahan?
Nas ini hendak menyatakan bahwa Tuhan adalah pencipta yang setia mengasihi ciptaanNya
dengan janjiNya yang kekal. UmatNya tidak dapat
membandingkan Tuhan dengan apapun yang ada di dunia ini, sebab semuanya ada di
bawah kuasaNya. Tidak ada alasan apapun yang dapat diutarakan untuk menyangkal
kekuatan dan kuasa Tuhan, apalagi mempertanyakan perhatian Tuhan atas umatNya,
justru yang harus dipertanyakan adalah perhatian umatNya atas Firman Tuhan.
Sebab mereka yang tidak mengindahkan Firman Tuhan, justru menuju jalan
penderitaan. Jalan dan rancangan Tuhan adalah keselamatan, itu adalah janji dan
kepastian yang kekal dari Tuhan pencipta dan pemelihara.
Janji
keselamatan kepada umat Israel ini menyadarkan bahwa seberat apapun penderitaan
yang mereka alami saat itu, ada
yang berkuasa di atas segalanya yakni Tuhan Allah semesta alam. Tidak ada guna untuk bersungut-sungut atas
apa yang terjadi selain penyerahan diri kepadaNya. Sehingga bagaimana kesungguhan umat mau
menyerahkan hidupnya dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan.
Dengan
penyerahan diri kepada Tuhan, ada kekuatan yang akan kita terima dari Tuhan,
yang memampukan umatNya menjalani hidup (ay. 29-31). Betapapun berat dan
lelahnya kita menjalani masa-masa sulit, tetapi Tuhan ada bersama kita yang
memberikan kekuatan dan
yang akan memberi kemenangan.
Hidup bersama Tuhan bukan berarti
tanpa penderitaan. Tetapi orang yang menyerahkan hidup kepada Tuhan adalah
orang-orang yang mampu menghadapi penderitaan. Bukan karena kuat dan kemampuan
kita, tetapi Tuhan turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi orang yang
mengasihiNya.
No comments:
Post a Comment