Bacaan Firman Tuhan:
Yohanes 11: 25-26
Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
Nas ini merupakan percakapan antara Tuhan Yesus dengan Marta
dalam kisah mukjizat Yesus membangkitkan Lazarus yang telah meninggal selama
empat hari. Ketika Yesus mendengar kabar Lazarus sedang sakit, Yesus tidak
langsung pergi untuk menjumpai Lazarus yang sedang sakit, malahan Tuhan Yesus
sengaja menunggu dua hari lagi supaya Ia mengunjungi Lazarus.
Ternyata Tuhan Yesus memiliki rencana yang indah dengan apa
yang terjadi pada Lazarus, supaya Ia dapat bertindak melakukan suatu kebaikan
yang bukan seperti diinginkan manusia, namun Tuhan Yesus ingin memperlihatkan kuasaNya yang
besar. Sebab sebelum mengunjungi Lazarus, Yesus telah mengetahui bahwa Lazarus
telah mati. Namun Yesus menyatakan sikapNya yang menunggu dua hari lagi supaya
Ia pergi menjumpai Lazarus adalah supaya melalui kejadian itu “Anak Allah dimuliakan” (ay. 4) dan juga
untuk memberikan pelajaran yang
berharga akan pengenalan murid-muridNya tentang Tuhan Yesus untuk percaya bahwa
Ia adalah Allah sumber kehidupan (ay. 15). Sehingga kedatangan Yesus untuk
mengunjugi Lazarus bukan untuk menyembuhkan penyakit Lazarus sebagaimana
harapan dari Marta, namun untuk membangkitkan Lazarus dari kematian.
Tetapi ketika Yesus datang, didapati bahwa Lazarus telah
meninggal selama empat hari. Percakapan antara Tuhan Yesus dengan Marta dan apa
yang dilakukanNya setelah percakapan tersebut memberikan pengajaran yang sangat
berharga kepada yang percaya kepada Tuhan Yesus bahwa Ia adalah “Kebangkitan dan Hidup”. Bahkan lebih
dari kisah ini, penyataan “Kebangkitan dan Hidup” itu telah nyata atas diriNya.
Tidak ada kekuatan yang lebih kuat dari kematian, tidak ada kekuatan apapun di
dunia ini yang dapat mengalahkan kematian. Dengan kebangkitan Tuhan Yesus
Kristus telah menaklukkan kematian manusia, karena kebangkitanNya adalah
kemenangan atas kematian (1 Kor. 15:55). Maka kuasa “Kebangkitan dan Hidup” itu
tidak hanya terlihat pada ajaran maupun mukjizat yang dilakukanNya, tetapi juga
telah nyata atas diriNya.
Maka baiklah kita merenungkan pertanyaan Tuhan Yesus
sebagaimana yang ditanyakanNya kepada Marta: “Percayakah engkau akan hal ini?” Percayakah kita bahwa Yesus adalah Kebangkitan
dan hidup? Jika kita mengaku percaya, apakah
kita memang sudah benar-benar mempercayakan hidup kita kepada kuasaNya? Bagaimana
iman kepercayaan kita kepada Yesus adalah kebangkitan dan hidup itu benar-benar
mempengaruhi hidup kita sekarang? Apakah hanya dalam perkataan saja kita
percaya, namun kenyataan dalam kehidupan sehari-hari kita masih mempercayakan
hidup pada kuasa-kuasa duniawi.
Nas ini kembali mengingatkan kita semboyan dalam bahasa latin
yang mengatakan “memento mori” atau “ingatlah akan kematianmu”. Pada akhirnya
secara jasmani semua manusia akan mengalami kematian. Tidak ada kuasa apapun di
dunia ini dapat menyelamatkan kita dari kuasa kematian. Tetapi Tuhan Yesus
mengatakan “Akulah kebangkitan dan hidup;
barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati”. Walaupun
manusia harus mengalami kematian jasmani, tetapi hidup di dalam Tuhan (hidup
rohani) tidak akan pernah mati, yang akan memanggil dan membangkitkan kita
kepada hidup yang kekal.
No comments:
Post a Comment