Bacaan Firman Tuhan:
Filipi 3: 4b-14
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus
Dalam
nas ini, Paulus mengungkapkan bagaimana perubahan hidup yang dialaminya setelah
mengenal Kristus. Dahulu dia telah hidup dalam stadard keagamaan yang tinggi
dengan semangat dan profesional. Namun Paulus ungkapkan bahwa setelah mengenal
Kristus semuanya itu adalah kerugian, semuanya yang telah dilakukan pada masa
lau adalah sampah yang sama sekali tidak berguna. Setelah mengenal Kristus,
maka ada perubahan pandangan hidup yang sama sekali baru, yakni menuju
panggilan hidup sorgawi.
Lebih
lanjut Paulus juga mengungkapkan bahwa walaupun dia telah hidup dalam panggilan
Kristus, namun tetap harus berlari untuk megejarnya dengan mengarahkan diri
kepada apa yang ada didepannya (ay.13). Seperti yang diungkapkan Paulus di
Filipi 1:22 “Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja
memberi buah”.
Hidup
dalam panggilan Kristus itu bukan menerima dengan pasif, tetapi kita merespon
panggilan Tuhan dengan aktif. Tidak ada patokan ataupun stardart yang boleh
kita pegang bahwa apa pun hidup yang sudah kita jalani sudah dikatakan
sempurna. Kita masih harus tetap mengejar dan memberi buah yang terbaik selama
kita masih diberi Tuhan kehidupan. Jika sampai saat ini Tuhan masih izinkan
kita untuk hidup, berarti masih ada tugas dari Allah yang harus kita lakukan.
Maka
tidak ada sikap untuk membanggakan ataupun menyombongkan kehidupan kita dengan
Tuhan. Selama kita hidup tidak ada kata “sudah” atau “telah” tetapi kita masih harus
tetap mengejar dan berlari menuju kehidupan sorgawi. Tuhan hanya ajarkan kita
untuk bersyukur kalaupun kita dapat melakukan Firman Tuhan, supaya sepanjang
hidup kita tetap berusaha menghasilkan buah yang baik dan manis dihadapan
Allah.
Paulus
tidak ingin menyatakan diri telah sempurna dalam pengenalan akan Kristus, dia
tidak menginginkan apa yang telah dicapainya merasa diri puas dan bangga, sebab
hal itu akan menghentikannya mencapai panggilan hidup sorgawi. Tetapi ia mau
mengenal Tuhan jauh lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Supaya nasehat Paulus
ini akan sikapnya terhadap panggilan Tuhan mengingatkan kita untuk tidak merasa
puas akan pengalaman iman yang telah kita lalui, tetapi berusaha selama kita
hidup untuk mengenal Tuhan jauh lebih baik lagi.
Kita
mengikuti pelayanan dan ibadah di gereja, melakukan Firman Tuhan itu adalah
baik, namun jangan pernah merasa puas dan bangga bahwa kita sudah layak
dihadapan Tuhan. Sebab tidak ada patokan yang menyatakan bahwa kita telah sempurna
dan layak hidup dalam panggilan sorgawi sebelum kita semua menghadap pengadilan
Tuhan.
No comments:
Post a Comment