Bacaan Firman Tuhan: Matius 5: 13-20
Segala sesuatu pastinya memiliki ciri khas tersendiri dan pastinya ciri hkas yang dimiliki itu akan terkait pada tujuan, peran dan manfaatnya. Jika kita mengambil sebuah contoh misalnya Mobil yang pastinya kita akan mengetahui bagaimana ciri-ciri dari sebuah mobil yaitu dengan mesin, roda dan sebagainya yang mana dari
Segala sesuatu pastinya memiliki ciri khas tersendiri dan pastinya ciri hkas yang dimiliki itu akan terkait pada tujuan, peran dan manfaatnya. Jika kita mengambil sebuah contoh misalnya Mobil yang pastinya kita akan mengetahui bagaimana ciri-ciri dari sebuah mobil yaitu dengan mesin, roda dan sebagainya yang mana dari
ciri-ciri dari Mobil ini kita
akan mengetahui pastinya kegunaan dari Mobil yaitu sebagai angkutan di darat
dan bukan di laut atau di udara.
Sama halnya dengan Garam dan
Terang, bahwa kita mengenal garam akan ciri-ciri dan rasanya yang asin yang
akan memberikan manfaat pemberi rasa pada makanan dan juga terang kita
mengetahui akan ciri-ciri dari terang yaitu yang akan memantulkan seberkas
sinar yang memberikan manfaatnya sesuai dengan ciri-cirinya yaitu sebagai suluh
dan penerang dalam kegelapan.
Namun bagaimana jika garam tidak
lagi memiliki ciri-cirinya yang memiliki asin dan juga garam yang tidak
menunjukkan fungsinya sebagai penerang ketika pelita itu tidak diletakkan
sesuai dengan fungsinya yaitu diatas kaki dian agar terangnya bersinar
diseluruh ruangan. Maka keberadaan dari segala sesuatu terletak pada ciri-ciri
dan perannya.
Demikianlah Tuhan Yesus dengan
khotbahnya di bukit yang memberitakan keberadaan pengikutnya itu seperti garam
dan terang yang harus memiliki ciri dan peran yang jelas. Tuhan Yesus tidak
hanya berkhotbah tetapi Ia telah memperlihatkan ciri-ciri dan peranNya sebagai
Juruselamat dunia yang dapat dilihat oleh semua bangsa-bangsa dan menjadi suatu
kesaksian bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia.
Maka kenal Yesus ikuti ajaranNya
dan lakukanlah perintahNya maka keselamatan Tuhan akan menyertai hidupmu! Yesus
dengan segala kuasaNya telah menghampiri hidup kita, sehingga betapa bodoh dan
malangnya jika kita tidak menyambut Tuhan Yesus dengan sukacita dan mengandalkan
Tuhan Yesus sebagai keselamatan hidup kita.
Menjadi Garam dan Terang adalah
panggilan hidup orang percaya! Artinya orang percaya haruslah memilki peran dan
fungsinya sebagai pengikut Kristus yang sejati dengan berpedoman pada ciri-ciri
pengikut Kristus yang sejati yaitu orang percaya yang hidup dalam Hukum dan
Aturan Tuhan dan menjalankannya dengan penuh kasih kepada Allah dan sesama. Itulah
sebabnya Yesus dengan tegas menyatakan bahwa “Aku datang bukan untuk meniadakannya tetapi untuk menggenapinya”
(ay. 17). Bahwa Yesus datang adalah untuk menggenapi Hukum dan AturanNya di
dalam kasih yang Ia tunjukkan kepada kita.
Sehingga bagaimana dengan kita
saat ini yang menyatakan diri sebagai orang-orang Kristen yang percaya kepada
Tuhan Yesus! Adakah kita telah memiliki ciri-ciri sebagai pengikut Kristus yang
sejati? Dan apakah kita telah memiliki peran dan fungsi dalam hidup ini seperti
ciri-ciri dari pengikut Kristus? Sebab ada banyak orang Kristen yang masih
tetap hanya berdiri pada posisi hidup yang hanya selalu berusaha untuk memiliki
ciri-ciri saja tetpi tidak pada tahap fungsi dan peran yaitu hidup kekristenan
yang hanya sampai pada sikap pergi ibadah, berdoa dan memberikan persembahan
namun tidak menunjukkan peran dan fungsinya sebagai garam dan terang yang
sesungguhnya dalam kehidupannya sehari-hari. Itulah sebabnya Tuhan Yesus
menyatakan “jika hidup keagamaanmu tidak
lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,
sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” (ay.20).
sia-sialah ciri-ciri keagamaan yang selama ini kita lakukan sebab apalah
artnya garam tanpa rasa asin! Dan apalah artinya jika terang itu ditempatkan
dibawah gantang? Itu adalah kesia-siaan. Marilah kita perbaharui
keagamaan kita dengan menunjukkan peran kita kepada keluarga, masyarakat dan
dunia. Ada slogan yang menyatakan “Think Globally”, Act Locally” (berfikir
global, bertindak lokal). Dengan tidakan sekecil apapun itu jika kita lakukan
dengan sprit kepercayaan kepada Tuhan Yesus itulah berita Injil bagi dunia.
Apalah artinya Garam jika tidak memiliki Rasa
Apalah artinya Terang jika tidak digunakan untuk Menyinari
Apalah artinya Iman jika tidak berbuahkan Kasih dan Kebenaran
Apalah artinya Ibadah tanpa Pelayanan Kasih
(Yesaya 58: 1-9a)
No comments:
Post a Comment