Nubuatan yang disampaikan dalam kitab Zakharia ini mengarahkan kita tentang Yesus yang dielu-elukan di Yerusalem. Nubuatan akan kedatangan Yesus yang pertama telah terjadi, dan kita juga percaya bahwa pengharapan akan penantian akan kedatangan Yesus kembali juga pasti akan digenapi.
Melalui kitab Zakharia ini kita
dapat melihat bahwa sejarah kehidupan manusia tidak terlepas dari pengetahuan
Allah dan Ia akan berkarya dalam kehidupan manusia. Hal ini juga merupakan
tanggapan kepada umat Allah yang hidup dalam keputusasaan yang mempertanyakan
keberadaan Tuhan pada masa sulit yang mereka hadapi. Dalam kitab ini dapat
dilihat bagaimana Allah akan melakukan prakarsa dan akan muncul raja mesias
yang menunjukkan bagaimana Allah akan berkarya ditengah-tengah kehidupan
umatNya.
Bersorak-soraklah....! Lihat
Rajamu datang kepadamu! Ini adalah seruan yang mengarahkan hidup umat
Allah kepada sukacita. Namun kita mengetahui dalam kitab Injil bagaimana Herodes
sungguh sangat takut dan gusar mendengar kabar tentang kelahiran Raja Damai
itu. Demikian pula dengan para Imam, ahli taurat dan orang-orang farisi sangat
terusik akan kehadiran sosok Yesus. Raja yang adil dan jaya yang lemah lembut
yang memberitakan damai telah menjadi penghalang bagi mereka yang mencintai hidup
yang duniawi.
Raja itu datang bukan dengan dengan
kereta-kereta kuda namun dengan keledai, busur perang akan dilenyapkannya dan
akan memperluas pemerintahannya sampai ke ujung bumi dengan berita perdamaian. Raja
itu telah datang dan berkarya ditengah-tengah kehidupan manusia dan untuk
selama-lamanya akan menjadi hakim yang adil. Kuasa damai sejahtera itulah yang
dibawa oleh Allah kepada umatNya agar melaluinya kita hidup dalam kasih.
Saat ini kita memiliki iman
kepada Yesus Kristus bukan lagi umat yang hidup dalam keputusasaan, namun Allah
menyuarakan agar kita hidup dengan sorak-sorai menyambut kuasa Allah. Ia hadir
dengan mengarahkan kita pada pimpinanNya yang memimpin pada hidup damai
sejahtera. Dari nas ini kita mengetahui bagaimana ‘gaya kepemimpinan’ Tuhan bukanlah kepemimpinan seperti yang
dibayangkan oleh Herodes yang membuat dia gusar dan takut karena menganggap
dapat mengusik kekuasaan yang dimilikinya.
Jika kita telah memiliki iman
kepercayaan kepada Yesus Kristus, apakah kita mau hidup dalam ‘gaya
kepemimpinan’ Tuhan? Untuk mengarahkan kita pada hidup dalam perdamaian? Kepemimpinan
Tuhan dalam hidup kita itulah yang membuat kedamaian dalam hati dan pikiran
kita yang membawa sukacita dan semangat dalam hidup ini yang walaupun banyak
tantangan kehidupan, namun kuasa damai Allah akan mengalahkan semuanya itu. Biarlah
Tuhan selamaya menuntun hidup kita.
No comments:
Post a Comment