Matius
10: 16-22; Galatia 4:4-9
Tanpa
kita sadari bahwa kehidupan kita sehari-hari sangat sering berhadapan dengan
serigala-serigala buas yang siap untuk menerkam dan menjadi santapan yang enak.
Hal ini diingatkan oleh Tuhan Yesus “Aku mengutus kamu seperti domba ke
tengah-tengah serigala”. Serigala yang dimaksud oleh Tuhan Yesus tidak lain
adalah iblis yang hendak mencoba dengan segala upayanya membawa kita kepada
maut. Dari nats renungan kita saat ini, kita telah diperingatkan oleh Tuhan
Yesus bahwa serigala itu ada dimana-mana mulai dari hal keagamaan,
pemerintahan, keluarga sampai kepada hubungan kepada semua orang.
Segala hal dapat dimanfaatkan oleh iblis untuk menjauhkan kita dari Allah. Ini adalah konsekuensi yang harus kita terima sebagai pengikut Kristus, sebab iblis tidak menyukai kita hidup menurut kehendak Bapa yang di sorga. Mengikut Yesus adalah “memikul salib” dan siap menderita. Sehingga jangan pernah
Segala hal dapat dimanfaatkan oleh iblis untuk menjauhkan kita dari Allah. Ini adalah konsekuensi yang harus kita terima sebagai pengikut Kristus, sebab iblis tidak menyukai kita hidup menurut kehendak Bapa yang di sorga. Mengikut Yesus adalah “memikul salib” dan siap menderita. Sehingga jangan pernah
berfikir mengikut
Yesus sama dengan mendapatkan apa yang kita inginkan di dunia ini, namun
mengikut Yesus adalah melakukan apa yang dikehendaki oleh Bapa yang di sorga
dalam hidup kita. Kita harus senantiasa mengingat perkataan Tuhan Yesus bahwa
“Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala”, selama kita hidup
di tengah-tengah dunia ini aka nada banyak tantangan iman yang harus kita
hadapi.
Hal
ini harus benar-benar dimengerti oleh murid-murid Tuhan Yesus ketika mereka
dipilih dan diutus menjadi murid-muridNya, bahwa menjadi murid Yesus bukanlah
sesuatu hal yang mudah karena mereka akan menghadapi dunia yang penuh dengan
kelicikan iblis. Namun demikian Tuhan juga memperlengkapi kita dengan nasehat
dan kuasaNya.
1.
Cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati
Dalam menghadapi iblis,
Tuhan Yesus mengingatkan kita supaya cerdik dan tulus. Hal ini tidak bisa
terpisah satu dengan yang lain. Kecerdikan ular tidak lebih daripada kelicikan
dan ketulusan merpati tidak lebih daripada kelemahan. Sehingga kecerdikan dan
ketulusan harus berjalan bersamaan. Kecerdikan akan menyelamatkan kita dari
kondisi dunia yang penuh dengan serigala-serigala yang ada dimana-mana dan
ketulusan adalah tetap mempertahankan hidup yang telah dikuduskan oleh Allah.
Kecerdikan akan
menyelamatkan kita dengan mempersiapkan diri menghadapi segala sesuatu yang
akan kita hadapi. Kita akan diterkam oleh iblis jika tidak memiliki persiapan.
Dengan mempersiapkan diri berarti kita sudah siap menghadapi segala kemungkinan
yang terjadi di depan. Sehingga kita tidak mati konyol tanpa persiapan. Maka
dalam menghadapi kehidupan ini harus selalu membawa perlengkapan senjata Allah
(Efesus 6: 10-20). Namun kita juga harus sadar bahwa perlengkapan rohani saja
belumlah cukup, karena sekali lagi kita harus ingat bahwa iblis itu cerdik
untuk memperdaya kita! Karena banyak juga orang yang percaya kepada Tuhan hanya
sekedar menyematkan dirinya di dunia ini, dan ada banyak yang mengaku memiliki
iman kepada Kristus dan menjunjung kebenaran dan Firman Allah namun
kenyataannya dia tidak dapat mempertahankan ketulusan ataupun hidup yang telah
dikuduskan oleh Allah. Sehingga kecerdikan kita berjuang di dunia ini dengan
mengandalkan iman, kebenaran dan Firman Allah adalah untuk menjaga hidup kita
ini benar-benar tulus, murni dan tidak bercacat hingga akhir hidup kita.
Sehingga jika tidak demikian “kita tidak lagi domba di tengah-tengah
serigala, tetapi serigala berbulu domba”.
2.
Jangan kawatir! Roh Allah bersamamu
Dalam perlawanan melawan
tipu muslihat iblis kita tidak sendiri, tetapi ada Allah bersama-sama dengan
kita. Sesulit apapun kehidupan yang kita jalani Tuhan akan menolong kita untuk
tidak dikotori oleh iblis. Kekuatan Allah ini hanya dapat bekerja jika memang
tujuan hidup kita adalah ingin menjaga kekudusan Allah melalui perlawanan
dengan menggunakan iman kita kepadaNya.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerimakasih atas renungannya pak pdt Porisman, smoga renungan ini dapat saya lakukan. Jbu
ReplyDeleteTerima atas renungan ya sebagai inspirasi hidup bagi pertumbuhan iman org2 percaya🙏
ReplyDeleteTrimakasih renungan dan pencerahannya..
ReplyDelete