Bacaan Firman Tuhan: Keluaran 15: 19-21 Bernyanyilah Bagi Tuhan
Penjelasan
Teks:
Ayat 19. Setelah semua kuda, kereta dan pasukan berkuda Mesir masuk ke laut, Tuhan membuat airnya kembali dan menenggelamkan mereka, sementara orang Israel telah melewati pertengahan laut itu di dasar laut yang kering.
Ayat
20.
Selanjutnya Miryam kakak perempuan Musa yang disebut sebagai nabiah (nabi
perempuan) mengambil rebana dan memukulnya. Biasanya kaum perempuan memainkan
rebana untuk mengungkapkan kegembiaraan pada saat perayaan-perayaan. Apa yang
dilakukan oleh Miryam ini diikuti oleh perempuan-perempuan yang lain untuk
memukul rebana dan sambil menari-nari.
Ayat
21.
Kemudian Miryam menyanyikan nyanyian dan memimpin mereka untuk turut serta
bernyanyi memuji keagungan perbuatan Tuhan yang mereka saksikan sendiri bagaimana
pasukan kereta berkuda Mesir yang mengancam hidup mereka ditenggelamkan oleh
Tuhan ke dalam laut.
Renungan:
Bernyanyi
memuji Tuhan telah menjadi bahagian pengalaman hidup rohani orang Kristen,
sebagaimana kita menjumpai ada banyak nyanyian-nyanyian untuk memuji Tuhan
dalam Alkitab. Ada banyak nyanyian dalam Alkitab yang dinyanyikan oleh
tokoh-tokoh dalam Alkitab, bahkan Tuhan Yesus juga bernyanyi (Matius 26:30). Itu
sebabnya ibadah kita selalu ada nyanyian, karena kita tidak hanya sebatas
mendengar firman Tuhan, tetapi kita juga merespon firman Tuhan nyanyian syukur.
Kita
diajak untuk bernyanyi memuji Tuhan bukan artinya kita harus mampu menyanyi
dengan suara yang merdu dan indah, dan juga bukan supaya orang lain mengetahui
bahwa kita memiliki suara yang indah, dan kita bernyanyi juga bukan supaya enak
didengar oleh teliga orang lain, tetapi kita bernyanyi memuji Tuhan adalah
respon kita atas perbuatan Tuhan dalam hidup kita.
Dalam
pengalaman rohani orang beriman, nyanyian untuk memuji Tuhan adalah “gema”
(Batak: saringar) dari perbuatan
Tuhan dalam kehidupan orang beriman. Jika seseorang bersuara yang keras dari
atas bukit atau dalam suatu ruangan yang besar, sesaat setelah dia bersuara
yang keras maka akan terdengar “gema” dari suaranya. Maka sama seperti itu
juga, nyanyian kita adalah “gema” dari perbuatan Tuhan dalam hidup kita.
Dalam
Mazmur 150:6 dikatakan: “Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!”
bahkan ketika Tuhan Yesus dielu-elukan ketika memasuki Yerusalem dan
orang-orang yang mengiringi Dia memuji Tuhan, dan orang farisi menyuruh supaya
Yesus menegur mereka, Tuhan Yesus mengatakan “Jika mereka ini diam, maka batu
ini akan berteriak” (Lukas 19:40). Yang hendak kita lihat disitu bahwa
tidak ada alasan untuk kita tidak memuji Tuhan dalam hidup kita. Sesulit apapun
kehidupan yang kita jalani, bagaimanapun pergumulan hidup kita, akan selalu ada
alasan untuk kita memuji Tuhan. Seperti nyanyian Miryam ini, sekalipun umat
Israel dikejar dengan kereta berkuda, namun Tuhan berkuasa untuk menyelamatkan
umatNya.
Kita
juga melihat nas epistel di Wahyu 4:8-11 bagaimana penglihatan Yohanes bahwa
pengisi sorga tidak henti-hentinya memuji Tuhan siang dan malam. Jika pengisi
sorga yang selalu memuji Tuhan tanpa henti, maka demikian juga dengan kita yang
telah hidup dalam kerajaan sorga, patutlah kita memuji Tuhan dalam kehidupan
kita.
Nama Minggu kita Kantate yang artinya “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan”. Nyanyian baru seperti apa yang dimaksudkan? Sebagaimana yang telah disampaikan diatas tadi, bahwa nyanyian pujian kepada Tuhan adalah gema dari perbuatan Tuhan dalam hidup kita. Disini kita hendak diingatkan bahwa Allah adalah kekal dan berkuasa dalam hidup kita, berkat Tuhan selalu baru dalam hidup kita, Tuhan tidak pernah berhenti menyatakan kuasaNya dalam hidup kita, maka perbuatan Tuhan selalu baru dalam hidup kita, maka demikian juga nyanyian kita juga akan selalu baru, bahwa akan selalu banyak alasan untuk kita memuji Tuhan setiap saat dalam hidup kita.
Amin 🙏🙏🙏
ReplyDelete