Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 90: 1-12
Ayat 1-2 Allah Pencipta Kehidupan
adalah tempat perlindungan
Disini pemazmur menjelaskan bahwa kehidupan ini terjadi bukan ada dengan sendirinya, tetapi ada kuasa besar yang melahirkan kehidupan dan segala sesuatu yang ada di dunia ini, yaitu Tuhan pencipta segala sesuatu, Dia adalah Allah yang kekal “dari selama-lamanya sampai selama-lamanya”, Dia adalah Alfa dan Omega yang awal dan yang akhir.
Berdasarkan pengakuan iman akan
adanya Tuhan pencipta inilah kemudian pemazmur mengungkapkan imannya bahwa
Allah pencipta kehidupan itulah yang menjadi tempat “perteduhan” atau tempat
pertolongan dan perlindungan kita dalam hidup ini. Bahwa hidup kita bergantung
pada sang pencipta kehidupan. Dia berkuasa atas kehidupan kita, oleh karena
Dialah kita dilahirkan, hidup dan juga mati. Sehingga kelahiran kita dalam
dunia ini, perlindungan kita selama hidup dan juga batas waktu kita hidup dalam
dunia ini ada dalam kuasa Tuhan pncipta kehidupan, hidup dan mati manusia itu
ada dalam tangan Tuhan.
Ayat 3-6 Manusia itu fana dan
singkat umurnya
Di ayat 3-6 pemazmur lebih jelas
lagi menerangkan bagaimana hidup manusia itu. Bahwa Tuhan yang menciptakan kita
dari debu tanah dan akan kembali menjadi debu. Artinya kelahiran kita di dunia
ini adalah pekerjaan tangan Tuhan (bandingkan Kejadian 3:19). Bahwa awal dan
akhir hidup manusia itu ada dalam tangan Tuhan, dan sungguh hidup manusia dalam
dunia ini adalah fana (tidak kekal, sementara). Pemazmur mengakui betapa
fananya manusia itu dihadapan Tuhan yang hanyalah “debu tanah”, maka apayang
perlu disombongkan manusia dalam hidupnya, apa hebatnya manusia itu mau
menentang dan melawan Tuhan dalam hidupnya? Apakah manusia itu berkuasa atas
hidupnya?
Manusia itu tidak hanya fana, tetapi
juga waktu hidupnya sangatlah singkat. Jika dibandingkan dengan Tuhan yang
tidak terukur oleh waktu, manusia itu hidupnya sangat singkat karena waktu
hidupnya dapat dihitung. Dihadapan Tuhan waktu hidup manusia itu seperti “mimpi”,
seperti “giliran jaga di waktu malam” atau seperti rumput atau bunga yang
berkembang di pagi hari dan akan segera layu di petang hari.
Ayat 7-11 Manusia berada dalam murka
Tuhan
Manusia tidak hanya fana dan
waktunya singkat, tetapi juga dalam kefanaan dan singkatnya waktu hidup manusia
itu harus tambah lagi oleh murka Tuhan yang selalu membayang-bayangi hidup
manusia karena dosa. Hidup manusia yang takut akan kematian juga harus
dibayang-bayangi oleh ancaman hukuman Tuhan oleh karena dosa-dosanya.
Disini pemazmur menjelaskan
bagaimana Tuhan memperhatikan hidup manusia itu, Dia melihat dosa yang
dilakukan oleh manusia, sehingga dibalik hari-hari hidup manusia itu ada murka,
amarah dan gemas Tuhan yang sedang menanti akhir hidup manusia. Dan pemazmur
bertanya, apakah manusia itu tahu dan takut bahwa dibalik hari-hari kehidupan
manusia yang singkat itu antara 70 ke 80 tahun itu ada murka Tuhan yang
menyala-nyala karena dosa-dosanya?
Ayat 12 Memohon kepada Tuhan hati
yang bijaksana
Pada ayat 12 dan seterusnya pemazmur
berdoa dan memohon kepada Tuhan agar diberikan hati yang bijaksana, sehingga
manusia itu menyadari hidupnya yang fana, umur hidupnya yang singkat, dan murka
Tuhan atas terhadap dosa-dosa manusia. Sehingga walaupun waktu hidup manusia
itu singkat namun Tuhan yang penuh kasih setia kepada umatNya dapat
menganugerahkan kebahagiaan dalam hidup dan hukuman dalam murka Tuhan tidak
mengenai kepada umatNya yang mau menyadari kesalahan dan dosa-dosanya.
Renungan
1.
Hidup manusia ada di dalam tangan
Tuhan
Kita mengimani bahwa ada
yang menjadikan dan menciptakan segala sesuatu dalam dunia ini termasuk hidup
kita manusia. seberapa lama kita hidup dalam dunia ini ada dalam tangan Tuhan
pencipta kita. Peralatan kedokteran yang canggih tidak akan dapat menghentikan
keputusan dan kehendak Tuhan, bagaimanapun kita menjaga hidup kita ini untuk
menghindari kematian tidak akan bisa menghentikan keputusan Tuhan, manusia juga
tidak bisa memprediksi dan menentukan waktu kematian manusia, karena Tuhan
memiliki kehendak bebas untuk memanggil manusia itu berapa pun umurnya, entah
dia masih anak-anak, paruh baya ataupun setelah lanjut usia. Tuhan sebagai
pencipta dan pemberi kehidupan kepada kita berhak memanggil kita kembali kepada
peristiwa kematian. Sehingga tidak ada yang dapat kita lakukan selain berserah
kepada kehendak Tuhan ketika ada orang-orang yang kita kasihi dan kita sayangi
dipanggil oleh Tuhan kepada peristiwa kematian. Jika kita tidak sanggup
menerima kenyataan bahwa hidup mati ada dalam kuasa Tuhan, maka kita hanya akan
semakin mempersulit diri sendiri yang membuat penderitaan dan kedukaan yang
semakin dalam.
2.
Tuhan mengetahui dan melihat
bagaimana manusia itu hidup
Sejak manusia pertama diciptakan hingga saat ini dan hingga
pada akhir zaman, setiap manusia yang terlahir di muka bumi ini tidak ada yang
bisa lepas dari pengawasan dan pemantauan Tuhan, seperti yang tertulis dalam
mazmur 139: 7-8 “kemana aku dapat lari dari hadapanMu?” bahwa Tuhan mengenal
jalan-jalan hidup kita, dan disini pemazmur mengungkapkan bahwa ada murka,
amarah dan geram Tuhan yang menyala-nyala melihat hidup manusia yang berdosa,
sehingga hukuman Tuhan sedang menanti-nanti bagi orang yang berdosa.
3.
Memohon hati yang bijaksana
Sesungguhnya semua hidup
manusia di dunia ini ada dalam murka Tuhan, tetapi kita bersyukur bahwa walaupun
Tuhan murka atas dosa manusia, namun kasihNya jauh lebih besar dari murkaNya. Sehingga
Tuhan menyelamatkan kita dari kutuk dosa yaitu kematian melalui keselamatan
yang dibawa ke dunia ini melalui AnakNya Yesus Kristus (bnd. Yoh. 3:16). Sebagaimana
yang Paulus katakan di Efesus 2:3-5 “Tetapi
Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang
dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan
Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih
karunia kamu diselamatkan”. Sekalipun kita akan mati sebagai secara daging,
tetapi kita akan dihidupkan dan memperoleh kehidupan yang kekal sebagaimana
Kristus telah bangkit dari kematian.
Jaminan keselamatan
telah dinyatakan Tuhan pada kita melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus,
tetapi mazmur ini mengajak kita untuk tetap memohon sebagaimana yang dinyatakan
dalam mazmur ini “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga
kami beroleh hati yang bijaksana”. Kita diajak untuk tetap sadar bahwa Tuhan
selalu memperhatikan jalan-jalan hidup kita, agar pada saatnya Tuhan memanggil
kita kepada kematian, kita akan memperoleh janji keselamatan dari Tuhan, yaitu
mahkota kehidupan.
Dengan memohon hati yang
bijaksana dalam menghitung hari-hari kita di dunia ini, kita menyadari betapa
singkatnya hidup kita di dunia ini, sehingga kita dapat mempergunakan waktu dan
kesempatan hidup yang Tuhan berikan kepada kita dengan sebaik-baiknya. Apakah kehidupan
yang kita jalani selama ini telah berkenan di hadapan Tuhan? Atau justru selama
ini kita mensia-siakan waktu dan kesempatan hidup untuk hal-hal yang tidak
berguna bahkan justru kita pakai untuk perbuatan dosa.
Iron Clans: Iron Clans - Titsanium-arts.com
ReplyDeleteIron Clans. Iron Clans is a classic titanium rings rock band that has been touring the titanium nitride coating service near me world for babyliss pro nano titanium curling iron years, releasing titanium fitness multiple hits black titanium this year.