Bacaan Firman Tuhan: Lukas 11: 27-28
Seorang perempuan diantara orang banyak yang sedang mendengar pengajaran Yesus memberikan pujian kepada Yesus dengan berseru “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” Ungkapan ini merupakan suatu respon kekagumannya pada pengajaran Yesus yang mungkin sebelumnya belum pernah didengarnya. Apa yang dikatakan perempuan ini memang benar, sebagaimana juga tertulis di Lukas 1: 48 yaitu dalam nyanyian pujian Maria “mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia”.
Selanjutnya Yesus memberi
jawab atas seruan perempuan itu, Yesus tidak menyangkal maupun menolak rasa
hormat perempuan itu, tetapi Tuhan Yesus justru makai respon perempuan itu
menjadi suatu pengajaran kepada mereka yang mendengarNya dengan mengatakan “yang berbahagia ialah mereka yang
mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya”. Memang benar Maria ibu
Yesus menjadi perempuan yang berbahagia, tetapi kebahagiaan itu bukan hanya
bagi perempuan yang melahirkan Yesus saja, tetapi kebahagiaan itu dapat
dimiliki setiap orang yang menerima firmanNya dalam hidupnya.
Renungan:
1. Adalah
wajar jika orangtua bahagia ketika anak-anaknya berhasil dalam hidupnya. Tentu pemahaman
seperti ini juga yang dimiliki oleh perempuan yang memuji Tuhan Yesus. Perempuan
itu dapat merasakan bagaimana ibu yang melahirkannya akan sangat berbahagia
melihat anaknya memiliki hikmat yang sungguh mengagumkan. Kekaguman dan pujian
yang disampaikan oleh perempuan itu memperlihatkan kepada kita bahwa orang
banyak yang sedang mendengar pengajaran Yesus saat itu dapat merasakan bahwa
apa yang sedang diajarkan Yesus bukanlah suatu pengajaran yang biasa mereka
dengar, tetapi telah menggerakkan hati dan perasaan mereka untuk mengagumi
pribadi Yesus yang sungguh luar biasa. Maka disini kita dapat melihat bahwa
firman Tuhan tidak bisa kita samakan dengan hikmat apapun yang ada dalam dunia
ini. Jika perempuan itu menganggap ibu Yesus adalah orang yang berbahagia
adalah karena menganggap ibu Yesus sungguh sangat berbahagia memiliki anak
seperti Yesus. Maka demikian halnya dengan kita, bahwa bukan hanya ibu Yesus
yang berbahagia tetapi kita juga adalah orang yang berbahagia karena memiliki
Yesus dalam hidup kita, kita memiliki firmanNya dalam hidup kita.
2. Dari
jawaban Yesus yang mengatakan bahwa “yang
berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya”
hendak mengajarkan kepada kita bahwa orang-orang yang sungguh-sungguh
berbahagia itu bukan hanya sekedar memiliki Yesus dalam hidupnya, tetapi ketika
seseorang itu mau untuk mendengarkan dan memelihara firman Tuhan itu dalam
hidupnya. Tidak hanya mendengar tetapi juga memeliharanya, artinya dari
pendengaran berlanjut kepada perbuatan dan tindakan dari firman yang
didengarkan. Kebahagiaan itu akan menjadi bahagian dari kehidupan kita ketika
firman Tuhan itu menyatu dalam hati, pikiran dan tindakan kita. sebab firman
Tuhan adalah hikmat Allah yang akan menuntun kita pada kebahagiaan yang sejati.
3. Tidak
ada dalam dunia ini yang benar-benar membuat kita berbahagia selain dari firman
Allah. Harta kekayaan, kehormatan, jabatan, keturunan bukanlah hal yang menjamin
kita berbahagia, sebab justru bisa saja semuanya itu justru membuat kita susah,
gelisah dan menyita kebahagiaan yang sesungguhnya.
No comments:
Post a Comment