Laman

Wednesday, October 13, 2021

Lukas 11:27-28 Kebahagiaan Mendengar Firman Allah

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 11: 27-28

Seorang perempuan diantara orang banyak yang sedang mendengar pengajaran Yesus memberikan pujian kepada Yesus dengan berseru “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” Ungkapan ini merupakan suatu respon kekagumannya pada pengajaran Yesus yang mungkin sebelumnya belum pernah didengarnya. Apa yang dikatakan perempuan ini memang benar, sebagaimana juga tertulis di Lukas 1: 48 yaitu dalam nyanyian pujian Maria “mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia”.  

Selanjutnya Yesus memberi jawab atas seruan perempuan itu, Yesus tidak menyangkal maupun menolak rasa hormat perempuan itu, tetapi Tuhan Yesus justru makai respon perempuan itu menjadi suatu pengajaran kepada mereka yang mendengarNya dengan mengatakan “yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya”. Memang benar Maria ibu Yesus menjadi perempuan yang berbahagia, tetapi kebahagiaan itu bukan hanya bagi perempuan yang melahirkan Yesus saja, tetapi kebahagiaan itu dapat dimiliki setiap orang yang menerima firmanNya dalam hidupnya.

Renungan:

     1.     Adalah wajar jika orangtua bahagia ketika anak-anaknya berhasil dalam hidupnya. Tentu pemahaman seperti ini juga yang dimiliki oleh perempuan yang memuji Tuhan Yesus. Perempuan itu dapat merasakan bagaimana ibu yang melahirkannya akan sangat berbahagia melihat anaknya memiliki hikmat yang sungguh mengagumkan. Kekaguman dan pujian yang disampaikan oleh perempuan itu memperlihatkan kepada kita bahwa orang banyak yang sedang mendengar pengajaran Yesus saat itu dapat merasakan bahwa apa yang sedang diajarkan Yesus bukanlah suatu pengajaran yang biasa mereka dengar, tetapi telah menggerakkan hati dan perasaan mereka untuk mengagumi pribadi Yesus yang sungguh luar biasa. Maka disini kita dapat melihat bahwa firman Tuhan tidak bisa kita samakan dengan hikmat apapun yang ada dalam dunia ini. Jika perempuan itu menganggap ibu Yesus adalah orang yang berbahagia adalah karena menganggap ibu Yesus sungguh sangat berbahagia memiliki anak seperti Yesus. Maka demikian halnya dengan kita, bahwa bukan hanya ibu Yesus yang berbahagia tetapi kita juga adalah orang yang berbahagia karena memiliki Yesus dalam hidup kita, kita memiliki firmanNya dalam hidup kita.

    2.     Dari jawaban Yesus yang mengatakan bahwa  “yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” hendak mengajarkan kepada kita bahwa orang-orang yang sungguh-sungguh berbahagia itu bukan hanya sekedar memiliki Yesus dalam hidupnya, tetapi ketika seseorang itu mau untuk mendengarkan dan memelihara firman Tuhan itu dalam hidupnya. Tidak hanya mendengar tetapi juga memeliharanya, artinya dari pendengaran berlanjut kepada perbuatan dan tindakan dari firman yang didengarkan. Kebahagiaan itu akan menjadi bahagian dari kehidupan kita ketika firman Tuhan itu menyatu dalam hati, pikiran dan tindakan kita. sebab firman Tuhan adalah hikmat Allah yang akan menuntun kita pada kebahagiaan yang sejati.

     3.     Tidak ada dalam dunia ini yang benar-benar membuat kita berbahagia selain dari firman Allah. Harta kekayaan, kehormatan, jabatan, keturunan bukanlah hal yang menjamin kita berbahagia, sebab justru bisa saja semuanya itu justru membuat kita susah, gelisah dan menyita kebahagiaan yang sesungguhnya.  

 

No comments:

Post a Comment