Laman

Thursday, August 6, 2020

Kolose 3: 22-25 Bekerja Untuk Tuhan

Bacaan Firman Tuhan: Kolose 3: 22-25

Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.

Mulai dari halaman pertama Alkitab kita, firman Tuhan sudah memperlihatkan kita tentang budaya kerja, kita lihat di Kejadian 1: 1 “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”. Allah memulai firmanNya dengan bekerja yaitu untuk menjadikan segala sesuatunya, Tuhan tidak bekerja hanya sebatas mencipta, namun Dia juga tetap terus bekerja bahkan pekerjaanNya lebih nyata lagi Dia datang ke dunia di dalam Tuhan Yesus Kristus. Yesus bekerja menyatakan Kerajaan sorga di dunia ini. Apakah Tuhan berhenti bekerja setelah Dia naik kembali ke sorga? Tidak.... Dia terus bekerja melalui Roh Kudus, Dia bekerja di dalam hati dan pikiran kita. Di Yohanes 5:17 Tuhan Yesus berkata “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga”. Maka demikian juga kita umat Tuhan, jika Tuhan saja terus bekerja, masa kita bermalas-malas, orang yang beriman, orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah orang-orang yang rajin bekerja.

Mungkin Tuhan jadi bigung lihat kita, ketika kita berdoa supaya di berkati, supaya diberi berkat tapi kita malas bekerja, gimana Tuhan mau kasi berkatNya? Emang kita ini siapa.... kita rebahan buka facebook trus maunya Tuhan bekerja keras mendatangkan berkatNya kepada kita? Emang kita ini boss nya Tuhan yang seenaknya kita suruh-suruh?  Di 2 Tesalonika 3:10 dikatakan “Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”.

Amsal 6: 6 di epistel kita tadi di katakan “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak” semut saja bekerja untuk bekal hidupnya, apalagi kita manusia yang dianugerahi akal dan pikiran.

Firman Tuhan bagi kita minggu ini hendak mengajar kita lebih jauh dalam hal bekerja, umat Tuhan juga dalam hal bekerja jangan asal kerja, tanpa memperdulikan bagaimana dia bekerja, yang penting kerja, tetapi Tuhan mengendaki kita supaya menjadi pekerja yang profesional, pekerja yang terampil, pekerja yang dapat dipercaya. Dalam nas kita dikatakan disitu Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan”. Maka jangan kita menggunakan tipu daya dalam bekerja.

Apapun yang menjadi profesi dan pekerjaan kita, selama pekerjaan itu adalah pekerjaan yang baik di hadapan Tuhan, kita harus mengerjakannya dengan kesungguhan, firman Tuhan berkata “perbuatlah dengan segenp hatimu, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”.

Apapun profesi kita, apapun pekerjaan kita, di perusahaan manapun kita bekerja, ingatlah bahwa kita adalah pekerja Tuhan, kita bekerja buat Tuhan bukan untuk manusia. sekalipun kita mendapatkan gaji atau upah dari tempat kita bekerja, tetapi sesungguhnya itu adalah berasal dari Tuhan, firman Tuhan berkata dalam nas ini “upah kita berasal dari Tuhan”, jika kita menerima upah dari Tuhan berapa pun gaji atau upah kita, itu akan menjadi berkat dan kebaikan bagi hidup kita. Namun jika kita mendapat upah dari hasil tipu daya, kecurangan, korupsi, maka seberapapun banyaknya tidak akan mendatangkan kebaikan dalam hidup kita. Jika kita mengusahakan yang terbaik bagi Tuhan, maka Tuhan juga pasti akan memberikan yang terbaik bagi kita,

Kesetiaan kita kepada Tuhan harus juga nyata dimana kita bekerja. Apapun pekerjaan kita bukan menjadi alasan bagi kita untuk semakin jauh dari Tuhan, justru pekerjaan kita itu semakin membuat kita dekat kepada Tuhan,

Ketika kita bekerja dalam suatu pekerjaan, Kita harus ingat bahwa kita bekerja di ladang Tuhan dan kita adalah pekerja-pekerja Tuhan. Maka jangan ada dari antara kita yang minder, malu dengan profesinya, selama itu pekerjaan yang berkenan bagi Tuhan, tetaplah kita mensyukuri dan bersukacita dalam pekerjaan kita.

Lihatlah Tuhan Yesus, dimana Dia bekerja, walaupun Dia adalah Tuhan, tetapi Dia tidak hanya tinggal di bait suci, tetapi tempat kerjaNya ada di semua tempat. Di jalan, di tepi danau, di pinggir kolam, di pinggir sumur, di pasar, di taman, di rumah-rumah. Maka dimanapun kita bekerja, kita tidak bisa meninggalkan iman kita di rumah, kita juga harus mengerjakan segala pekerjaan kita di dalam iman, supaya apa yang kita kerjakan menjadi berkat bagi diri kita dan juga berkat bagi sesama kita.

Dalam dunia kerja kita bisa berhadapan dengan berbagai tantangan, persaingan yang tidak sehat, iri hati, kebosanan, kejenuhan, godaan uang, perselingkuhan. Semua tantangan itu bisa kita hadapi jika kita tetap memiliki kesadaran bahwa dimana tempat kita bekerja adalah ladang Tuhan. Kita bekerja di ladang Tuhan, seperti lagu rohani “ayo kerja buat Tuhan sungguh senang-senang eee”

Ketika kita bekerja bersama dengan iman kita, maka kita pasti akan bisa mengalahkan kemalasan, kebosanan, kecurangan. Tuhan akan selalu memberi kita semangat kerja, sukacita, kekuatan yang baru, ingatlah apa yang dikatakan Tuhan Yesus di Lukas 16: 10 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

Dalam hal bekerja, kita bisa mengambil pelajaran yang berharga dari perjalanan kehidupan Yusuf, yaitu Yusuf yang di jual oleh saudara-saudaranya dan menjadi budak di tanah mesir. Firman Tuhan bersaksi tentang kehidupan Yusuf, bahwa segala sesuatu yang di kerjakannya berhasil karena Tuhan selalu beserta Yusuf. Padahal dia mendapatkan banyak tantangan dalam pekerjaannya, mungkin saja kerinduannya kepada ayahnya karena dia adalah anak yang dimanja ayahnya bisa mengganggu konsentrasinya, atau perlakuan buruk saudara-saudaranya yang telah menjualnya menjadi budak bisa saja mengganggu pikirannya bekerja, belum lagi banyak tantangan yang harus di hadapinya di tempat dia bekerja, dia harus berhadapan dengan godaan istri potifar, dia di penjara. Namun karena Yusuf bekerja bersama dengan penyertaan Tuhan, dia menjadi pribadi yang dapat di percaya, sampai dia menjadi seorang penguasa tertinggi di Mesir. 

Semua tantangan yang kita hadapi di tempat kerja akan dapat kita atasi jika kita bekerja bersama penyertaan Tuhan. Jika prinsip kerja kita hanya untuk manusia, kita bisa bosan, malas, sakit hati, dendam, kita bisa menghalalkan kecurangan, tetapi ketika kita bekerja membawa Iman, Pengharapan dan Kasih, maka Tuhan akan selalu memperbaharui semangat dan kekuatan kita melakukan yang terbaik, bukun untuk manusia tetapi untuk Tuhan.

Firman Tuhan di Roma 12: 11 berkata “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”

No comments:

Post a Comment