Bacaan Firman Tuhan:
Mazmur 25: 15-22
Mataku tetap terarah kepada TUHAN,
sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jaring. Berpalinglah kepadaku dan
kasihanilah aku, sebab aku sebatang kara dan tertindas. Lapangkanlah hatiku yang
sesak dan keluarkanlah aku dari kesulitanku! Tiliklah sengsaraku dan
kesukaranku, dan ampunilah segala dosaku. Lihatlah,
betapa banyaknya musuhku, dan bagaimana mereka membenci aku
dengan sangat mendalam. Jagalah kiranya jiwaku dan
lepaskanlah aku; janganlah aku mendapat malu, sebab aku
berlindung pada-Mu. Ketulusan dan kejujuran kiranya
mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau. Ya Allah,
bebaskanlah orang Israel dari segala kesesakannya!
Ada ungkapan yang sering kita dengar “Menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan” ungkapan lain
lagi mengatakan “time is money”. Bahwa
kita hidup dalam dunia yang ingin semuanya serba cepat, tidak sabar untuk
menunggu. Jika bisa cepat mengapa harus menunggu yang lambat: menerobos lampu
merah, mencari jalur yang lebih cepat, menghubungi “orang dalam”. Apalagi dalam
perkembangan tehnologi dan informasi saat ini, kita dimudahkan dengan kecepatan
dan yang serba instan. Semua produk dan jasa menawarkan kelebihan “lebih cepat
dan lebih praktis”
Kebiasaan kita hidup dalam dunia yang serba cepat dan instan yang
seperti itu bisa saja mempengaruhi iman
kita kepada Tuhan. Kita berharap bahwa Tuhan juga harus mengikuti keinginan dunia
saat ini untuk lebih cepat dan tanggap atas doa dan permohonan kita.
Firman Tuhan bagi kita saat ini dari Mazmur 25: 15-22 memberikan
kita jawaban kepada kita yang tidak sabar dan tidak mau untuk menunggu. Kita akui
bahwa keinginan daging menunggu adalah pekerjaan yang melelahkan dan
membosankan, tetapi disini pemazmur berkata “mataku tetap terarah kepada Tuhan”.
Sekalipun dalam kesulitan itu kita sendiri dan sangat tertekan, namun pemazmur
tetap setia menunggu keselamatan dari Tuhan, walaupun tersesak namun tetap
sabar menunggu.
Di ayat 21 dikatakan “ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku,
sebab aku menanti-nantikan Engkau”. Artinya, pemazmur tidak akan mencari
keselamatan yang lain yang bertentangan dengan Tuhan, tidak ada pertolongan
selain dari Tuhan, sebab pengharapan orang beriman tidak akan mengecewakan.
Kita banyak belajar dari tokoh-tokoh dalam Alkitab yang penuh
dengan kesetiaan dalam penantian mereka akan janji Tuhan, seperti Abraham,
Musa, Yakub, Yusuf dan masih banyak lagi tokoh-tokoh dalam Alkitab yang sabar
menunggu kebaikan dari Tuhan. Bahkan satu penantian yang terbesar yaitu
kedatangan Mesias pada akhirnya juga telah tergenapi.
Jika saat ini kita ditanya apa yang menjadi pengharapan kita yang
selama ini kita nanti-nantikan dari Tuhan, apakah itu menantikan berkat
keturunan, mendapat pekerjaan, kesembuhan dari penyakit, perubahan sikap
anggota keluarga, johoh dan lain sebagainya. Apapun yang menjadi kerinduan
kita, firman Tuhan hendak menguatkan kita bahwa bukan Tuhan tidak tidur, bukan
Tuhan tidak mendengar, tetapi kita percaya bahwa Tuhan sedang bekerja melakukan
yang terbaik bagi kehidupan kita.
Tidak ada yang jalan lain, tidak ada peluang yang lain, tidak ada
harapan yang lain, selain menunggu Tuhan menyelesaikan pekerjaanNya untuk
kebaikan kita. meninggalkan iman, meninggalkan Tuhan, berpaling ke jalan yang
bertentangan dengan firman Tuhan jelas adalah jalan yang akan menuntun kita
pada kebinasaan.
Ingatlah janji Tuhan dalam Yesaya 40: 31 “Tetapi orang yang menantikan
Tuhan mendapat kekuatan baru, berlari tidak menjadi lesu, berjalan tidak
menjadi lelah”. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, tetaplah hidup
kita terarah kepada Tuhan, supaya kita tetap dituntun Tuhan setiap saat. Sehingga
penantian itu bukanlah hal yang membosankan dan melelahkan, tetapi kita tetap
dalam sukacita.
Cepat atau lambat, mari kita menikmati prosesnya, untuk tidak
menyerah di tengah jalan tetapi biarkanlah Tuhan menyelesaikan pekerjaanNya. Pemenang
akan menjalani proses dengan setia, tetapi pecundang akan menyerah di tengah
jalan. Di dalam Roma 8: 25 dikatakan “Tetapi jika kita
mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.” Pengharapan kita di dalam nama Tuhan Yesus
tidak akan mengecewakan.
No comments:
Post a Comment