Bacaan Firman Tuhan: Habakuk 3: 1-6
Doa nabi Habakuk. Menurut nada ratapan. TUHAN, telah kudengar kabar tentang
Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang! Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela. Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepada-Nya. Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya. Mendahului-Nya berjalan penyakit sampar dan demam mengikuti jejak-Nya. Ia berdiri, maka bumi dibuat-Nya bergoyang; Ia melihat berkeliling, maka bangsa-bangsa dibuat-Nya
melompat terkejut, hancur gunung-gunung yang ada sejak purba, merendah bukit-bukit yang berabad-abad; itulah perjalanan-Nya berabad-abad.
Sebelum
Habakuk memanjatkan doa kepada Tuhan, ada tanya jawab Habakuk dengan Tuhan,
yang mana Habakuk mengkritik Tuhan atas apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Tuhan
itu sepertinya diam atas doa dan ketidakadilan yang terjadi ditengah-tengah
umatNya. Terjadi penindasan, kejahatan, kelaliman, kekerasan, pertikaian, orang
fasik mengepung orang benar.
Pernyataan
seperti ini masih juga terjadi hingga saat ini, ada banyak orang yang masih
bertanya-tanya “jika Tuhan ada dan
berkuasa, mengapa Tuhan diam atas ketidakadilan dan kejahatan orang-orang yang
merusak kedamaian di dunia ini?”; “mengapa orang yang baik dibiarkan meninggal
di usia muda, sementara ada orang yang jahat tetap hidup sampai tua?”
Tuhan
memberi jawaban, Tuhan tidak diam atau membiarkan kejahatan dan ketidakadilan
itu terjadi. Wajarlah kita bertanya seperti itu, karena pikiran dan pengetahuan kita sangat dangkal untuk mengetahui pekerjaan
Tuhan. Habakuk akan tercengang tentang apa yang akan Tuhan lakukan, sebab
Dia berkuasa atas kehidupan ini, sebab Tuhan akan membangkitkan orang Kasdim
yang dahsyat dan menakutkan itu untuk menghukum umatNya yang jahat itu.
Namun,
Habakuk bertambah bingung, ini bukan keadilan namanya. Mengapa harus bangsa
lain menghukum umatMu? Jika Tuhan memakai orang Kasdim utuk menghukum bukan
saja orang jahat yang mendapatkan hukuman tetapi juga orang benar. Pemahaman seperti
ini juga sering muncul hingga saat ini, banyak orang yang bertanya “mengapa hidup orang benar itu susah? Padahal
orang yang jahat itu hidupnya bisa sukses”; “dimana kelebihan orang yang
beriman?”
Tuhan
memberi jawab “Orang yang benar itu akan hidup oleh percaya” (2:4). Seperti perumpamaan Tuhan Yesus tentang pukat.
Ketika pukat itu dilabuhkan ke laut, maka semua jenis ikan akan masuk ke dalam,
tetapi sesampainya di pantai maka ikan itu akan dipilah-pilah. Pada akhir jaman
orang benar dan orang jahat akan dipisahkan (Matius 13: 47-50).
Akhirnya, Habakuk
mengerti dan menerima penglihatan betapa agungnya Tuhan itu dibumi dan disorga yang
tidak terselami segala pekerjaan dan rencanaNya. Dan Habakuk pun berkata “dengan
tenang akan kunantikan hari kesusahan” (3: 16). Entah apapun yang
terjadi, kita akan tetap hidup bersorak-sorai di dalam Tuhan, sebab Tuhan akan
menyelamatkan orang benar.
Doa nabi Habakuk
ini adalah peringatan dan pengingat
bagi kita:
1.
Ingatlah akan murka Tuhan
Takutlah kepada Tuhan, jangan pernah remehkan
kemuliaan dan keagungan Tuhan. Penglihatan kita terbatas untuk melihat dan
pengetahuan kita sangat dangkal untuk memahami kuasa Tuhan dalam hidup ini. “hei...kawan...jangan sombong, jangan
merasa senang di atas dosamu!” ingatlah siapa kita di dunia ini “semua
yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput”
(Yesaya 40: 6-8).
Tuhan melihat
dan berjalan beserta dengan murkaNya yang siap untuk membinasakan. Jika sekarang
kita membangun diri diatas kesombongan, maka kita sedang membangun jerat bagi
diri kita. Jika saat ini ada orang yang merasa senang hidup dengan dosanya, merasa
tenang tidak ada yang terjadi akibat dari dosanya, ingatlah Tuhan sedang
berjalan yang bersamaNya ada murka yang besar yang akan membuat dia terkejut. Bertobatlah
sebelum Dia datang menghampirimu, engkau tidak tahu kapan Dia mendatangimu, Dia
datang seperti pencuri di malam hari.
2.
Ingatlah akan kasih sayang Tuhan
Jangan sesali apa yang sudah terjadi, jangan
tangisi yang sudah terjadi, tetapi takutlah akan Tuhan. Tataplah masa depan
dengan penuh harapan, Tuhanlah yang menjadi gembala kita. Dia yang menuntun
kita dengan kasihNya melewati berbagai kesukaran dan kesusahan.
Jangan menyerahkan diri pada ketakutan dan
kecemasan, tetapi serahkanlah diri kepada Tuhan. Menyerahkan diri pada
ketakutan, itu hanya akan membuat kita bertindak bodoh, semakin memperumit dan
mengacaukan situasi. Ingatlah akan kasih setia Tuhan, kasih yang telah
menopang, menyelamatkan, menghidupi dan memberkati kita selama ini. Kasih setia
Tuhan tidak berkesudahan dari dahulu sekarang dan sampai pada masa yang akan
datang.
Jika saat ini kita terjatuh, terpuruk dalam
situasi yang sulit, bukan artinya Tuhan tidak perduli, berimanlah seperti doa
Habakuk (3:17-19):
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun
ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.
Amin. Mohon doa dr bpk pdt P Lubis buat suami sy yg sering kecemasan agar diberi Tuhan Yesus ketenangan damai dan sukacita. TYM.
ReplyDelete