Laman

Friday, February 22, 2019

Maleakhi 3: 13-18 | Benarkah Sia-sia beribadah kepada Tuhan?

Bacaan firman Tuhan: Maleakhi 3: 13 – 15
Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?"  Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadahkepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam? Oleh sebab itu kitaini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga."  Beginilahberbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takutakan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."  Mereka akan menjadimilik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.  Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

“Mengapa ada orang yang jahat/berbuat dosa sepertinya hidupnya senang sementara ada orang yang baik hidupnya susah?” pertanyaan seperti ini mungkin sudah pernah kita dengar ataupun mungkin kita sendiri yang mengungkapkannya. Ada orang yang hidupnya senang dari harta kekayaan yang didapatkan dengan kecurangan, sebaliknya adapula orang yang bekerja dengan jujur, benar dan taat beragama, namun hidupnya pas-pasan.

Demikian juga pernyataan beberapa orang diantara orang Israel, mereka berkata “Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apa untungnya melakukan sikap yang benar dan beribadah? Sementara orang fasik hidupnya mujur. Mereka mempertanyakan kasih Tuhan kepada umat yang setia dan juga keadilanNya.

Namun disisi yang lain ada juga sekumpulan umat Israel yang takut akan Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang berhikmat (sebagaimana Ayub menggunakan hikmat Tuhan memahami penderitaan yang terjadi dalam hidupnya – Ayub 28: 20-28), yang dapat memahami kehidupan ini dari sudut pandang yang benar. Mereka berkata:

1.      Tuhan memperhatikan dan mendengar
2.      Tuhan memiliki sebuah kitab untuk ditulis

Kepada mereka ini, Tuhan berkata “Mereka akan menjadi miliki kesayanganKu sendiri pada hari yang Kusiapkan”.

Mengapa bisa muncul pemahaman yang berkata adalah kesia-siaan beribadah kepada Tuhan? Hal ini terjadi ketika kita salah memahami dan salah menempatkan Allah dalam kehidupan kita. Hal ini bisa terjadi ketika kita menjadikan Allah menjadi alat atau benda yang dapat memuaskan ego dan keinginan kita. Namun, ibadah yang benar di hadapan Tuhan adalah ketika kita ibadah yang kita lakukan adalah sebagai bentuk syukur kita kepada Tuhan atas keselamatan yang Tuhan berikan pada kita. Kita beribadah bukan supaya diselamatkan tetapi karena kita telah diselamatkan.

Melalui nas ini, firman Tuhan menyapa kita untuk semakin memahami iman kita kepada Tuhan:

      1.      Tidak ada yang luput dari perhatian dan pendengaran Tuhan
Tidak ada yang dapat luput dari pengetahuan Tuhan, segala sesuatu perbuatan manusia tampak oleh Tuhan. Sehingga tidak ada yang sia-sia dalam pelayanan kita kepada Tuhan. Ingatlah apa yang tertulis dalam 1 Korintus 15: 58 “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaanTuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Tuhan memiliki memori penyimpanan yang tidak terbatas, ketaatan dan kebaikan kita tidak hanya dilihat oleh Tuhan, tetapi juga tertulis dalam kitabNya. Sehingga tidak ada kata “sia-sia” dalam kesungguhan kita untuk setia kepada firmanNya.

      2.      Tuhan memiliki waktu tersendiri
 Kita yakin dan percaya bahwa keputusan Tuhan tidak terselidiki, dan jalan Tuhan tidak terselami (Roma 11: 33). Ada banyak jalan dan cara yang dapat Tuhan pakai untuk menyatakan kasihNya pada kita dan Tuhan akan berbuat indah pada waktunya (Pengkhotbah 3: 11). Manusia bisa saja berkata, Tuhan it tidak adil, Tuhan tidak mendengar, Tuhan tidak perduli, Tuhan tidak mengasihi. Namun Tuhan tahu yang terbaik bagi kita, dan yang terbaik akan selalu dirancangkanNya bagi orang yang percaya kepadaNya.





No comments:

Post a Comment