Laman

Thursday, October 11, 2018

Yosua 1: 6-9 | Kuatkan dan Teguhkanlah Hatimu



Bacaan Firman Tuhan: Yosua 1: 6-9
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."

Menggantikan Musa memimpin bangsa yang besar tentu bukan hal yang mudah. Apalagi dia akan memimpin umat Israel berhadapan dengan bangsa-bangsa untuk menduduki tanah yang akan diberikan Tuhan. Namun, Tuhan mempersiapkan dan mempelengkapi Yosua agar mendapatkan kemenangan. Tuhan mempersiapkan Yosua untuk berangkat memimpin umat Israel menuju Tanah Perjanjian dengan satu kalimat “kuatkan dan teguhkanlah hatimu”.

Hati yang Kuat dan teguh itu tidak kecut dan tawar hati (ay.9). Yosua berangkat menjalankan perintah Tuhan itu harus benar-benar siap tanpa rasa takut, cemas,gentar dan patah hati. Yosua harus siap dengan keberanian yang penuh, tanpa ada keraguan sedikit pun untuk melangkahkan kakinya.

Apa dasar keberaniannya (kuat dan teguh)? Tidak lain adalah janji Tuhan yang berkata sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi”. Keberanian, kekuatan dan keteguhan hatinya menghadapi yang ada dihadapannya adalah penyertaan Tuhan. Tiap langkahnya Tuhan senantiasa menyertai. Tuhan tetap turut serta bersamanya, sehingga ketika alasan untuk kita berani adalah mengimani penyertaan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita.  

Namun, Tuhan juga ingatkan bahwa keberaniannya itu harus disertai dengan kehati-hatian, jangan keberanian yang berlebihan menjadikan kita mati konyol. Orang yang berani itu tidak selamanya untuk terus maju, tetapi ada saatnya untuk berhenti, berjalan berlahan atau bahkan mundur untuk mendapatkan momentum untuk melewati rintangan.

Dengan apa kita berhati-hati? Bertindak sesuai dengan hukum Tuhan, tidak menyimpang ke kiri atau ke kanan, merenungkan taurat Tuhan siang dan malam. Berhati-hati itu bukan takut, tetapi mengatur strategi untuk menang. Apapun yang ada di depan kita harus di analisa dan dipelajari dengan baik, supaya kita berfikir sebelum bertindak.

Apapun yang terjadi jangan gunakan emosi dan perasaan, hal ini hanya akan membuat kita semakin jatuh. Maka pelajarilah langkah-langkah kehati-hatian yang diajarkan oleh Tuhan:
            -         Baiklah kita melihat apa yang akan kita kerjakan, apakah sesuai dengan  perintah Tuhan,
              -         Ketika kita bertindak perhatikanlah langkah kita untuk tidak menyimpang dari firman Tuhan ,
               -         Dan setelah bertindak lakukan evaluasi, renungkan dan timbanglah apakah ini yang kita perbuat berkenan dengan firman Tuhan. Jika sudah mengucap syukurlah, jika ternyata kita menyimpang, meminta ampunlah kepada Tuhan. 

Jika kehati-hatian ini kita lakukan dengan sungguh-sungguh, maka kita seperti yang dikatakan oleh Tuhan perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung”.

Sebagaimana perintah Tuhan kepada Yosua untuk memimpin umat Israel untuk sampai ke tanah yang dijanjikan oleh Tuhan dibutuhkan hati yang kuat dan teguh, demikian halnya dengan kita, bahwa untuk menghadapi segala sesuatu dibutuhkan hati yang kuat dan teguh atau keberanian, namun tentunya bukan keberanian yang konyol.

Dalam hidup ini, layaknya kita seperti umat Israel yang menuju perhentian mereka yaitu tanah yang dijanjikan oleh Tuhan. Demikian halnya dengan kita, kita menghadapi berbagai macam situasi dalam kehidupan ini, kita melalui semuanya hingga kita sampai pada tempat perhentian yang baka, yang dipersiapkan Tuhan bagi orang yang beriman kepadaNya.

Untuk dapat meraih kemenangan demi kemenangan dalam setiap perjalanan hidup kita harus ada kekuatan dan keteguhan hati di dalam iman kepada Tuhan Yesus. Sekalipun banyak tantangan dan pergumulan, Tuhan Yesus mengajar kita “kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yohanes 16:33). Ya, Tuhan Yesus telah mengalahkan dunia ini supaya kita tidak dikalahkan oleh nafsu, tipu daya, kesusahan dunia ini.  Dalam 1 Yohanes 5: 4 dikatakan “sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita”. Tetaplah beriman kepada Tuhan, maka kemenangan selalu ada dipihak kita, “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Roma 8:31).



No comments:

Post a Comment