Laman

Tuesday, April 17, 2018

Yeremia 31: 7-14 | Tuhan Sumber Sukacita



Bacaan Firman Tuhan: Yeremia 31: 7-14
Sebab TUHAN telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya. Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan TUHAN, karena gandum, anggur dan minyak, karena anak-anak kambing domba dan lembu sapi; hidup mereka akan seperti taman yang diairi baik-baik, mereka tidak akan kembali lagi merana. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka. Aku akan memuaskan jiwa para imam dengan kelimpahan, dan umat-Ku akan menjadi kenyang dengan kebajikan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

LAI memberikan judul untuk Yeremia 31 dengan Perjanjian Baru. Ditengah penghukuman umatNya, Allah memperlihatkan kasih setiaNya, bahwa Dia akan memulihkan umatNya, yaitu perjanjian rohani yang di tuliskan dalam hati mereka dan bukan lagi perjanjian hukum yang tidak mampu mereka pelihara. Tuhan menggenapi perjanjianNya ini dengan kedatangan Yesus Kristus yang menjadi keselamatan bagi umat yang mau dituntun oleh Tuhan.

Dalam janji keselamatan itu Tuhan yang akan membimbing umatNya mendapatkan keselamatan dan kehidupan yang penuh sukacita. Tuhan menyediakan harapan baru. Sebab Tuhan akan menjadi penjaga bagi umatNya seperti seorang Bapa dan juga gembala. Tuhan akan menghibur, memuaskan dan menebus umatNya.

Melalui nas ini kita diajak untuk meneliti iman kita kepada Tuhan. Sejauhmana kita mempercayai dan menghidupi janji setia Tuhan dalam hidup kita. Dalam penyataan kasih setia Tuhan ini, umat diajak untuk bersukacita sementara mereka berada dalam penderitaan di pembuangan. Maka muncul pertanyaan: “bagaimana bersukacita di tengah penderitaan?”

Ketika pergumulan, penderitaan kita hadapi dalam hidup ini, mampukah kita meyakinkan diri kita bahwa  kasih setia Tuhan akan memberikan pertolongan pada waktunya? Sebagaimana Paulus menuliskan “bersukacitalah senintiasa di dalam Tuhan” (Flp. 4:4). Ini adalah sikap yang hendak diperlihatkan nas ini bagi kita untuk menjalani kehidupan ini. Bahwa kita adalah umat yang bersukacita, apapun yang terjadi tidak akan menyurutkan kita untuk bersukacita sebab kita percaya akan perbuatan Tuhan yang besar.

Kita memiliki alasan yang kuat mengapa kita senantiasa bersukacita:

      1.      Tuhan telah menghancurkan penghalang sukacita kita
Dosa adalah sumber penderitaan. Inilah yang terjadi pada umat Israel, bahwa penderitaan yang mereka hadapi hingga sampai di pembuangan karena dosa mereka. Hidup yang mengabaikan perintah Tuhan itu sama artinya kita mengubur dalam-dalam hidup yang berbahagia dalam hidup kita.

Namun, dalam keberdosaan manusia, Tuhan datang dengan kasih setiaNya memberikan pengampunan dosa bagi kita. Karena Tuhan tahu manusia tidak akan bisa selamat dari hukuman dosa jika bukan Tuhan yang menyelamatkan. Sehingga kita bersyukur oleh sebab kasih Tuhan yang besar melalui anakNya Tuhan Yesus Kristus yang telah menebus kita dari kutuk dosa.

Ini adalah alasan utama mengapa kita bersukacita dalam hidup ini, sebab halangan utama yang membuat manusia itu menderita yaitu dosa telah diruntuhkanNya. Sehingga kita dengan penuh semangat dapat memasuki hidup yang penuh sukacita.

       2.      Tuhan menyediakan sukacita bagi kita
Tuhan adalah sumber sukacita. Jika kita telah hidup dalam pengampunan dosa dari Tuhan, maka Tuhan memberikan kepastian pada kita bahwa Tuhan senantiasa menuntun kehidupan kita. Bahwa Dia akan menjadi Bapa dan Gembala yang memastikan masa depan yang baik bagi kita. Ketika dengan yakin dan tulus mempercayakan hidup kita pada Tuhan, maka Dia akan memberikan kepuasan dan penghiburan kepada kita. Kuncinya adalah kita mau datang dan menyerahkan hidup kepadaNya.

Pengharapan, iman kita kepada Tuhan Yesus tidak akan mengecewakan. Sebab hanya dari Tuhan saja kita dapat menerima segala kebaikan dalam kehidupan. Sehingga walaupun kita sedang berada pada pergumulan hidup, kita yakin bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita. Inilah alasan mengapa kita harus bersukacita. Maka orang yang mempercayakan hidupnya kepada Tuhan tidak akan mau ditindih, dibebani dan di tekan oleh kesusahan, sungut-sungut. Namun sebaliknya, kita akan pegang teguh keyakinan akan apa yang Tuhan katakana dalam nas ini: “umat-Ku akan menjadi kenyang dengan kebajikan-Ku”



No comments:

Post a Comment