Bacaan Firman
Tuhan: Yesaya 54: 11-17
Sesungguhnya,
Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam. Aku
akan membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu
dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu permata. Semua
anakmu akan menjadi murid TUHAN, dan besarlah kesejahteraan mereka; engkau akan
ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau
tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan
mendekat kepadamu.
Tentunya
kita menginginkan hidup dalam sukacita, namun ternyata keinginan itu bukan
hanya datang dari diri kita saja, tetapi Tuhan juga menginginkan kita hidup
dalam penuh dengan sukacita. Bahkan, keinginan Tuhan jauh lebih besar supaya kita
bersukacita dalam hidup ini. Itulah sebabnya mengapa Tuhan menyatakan diriNya
melalui Tuhan kita Yesus Kristus dan mati di kayu salib untuk keselamatan
manusia. Sebagaimana dikatakan oleh Tuhan Yesus “tidak ada kasih yang lebih besar daripada
kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh. 15: 13).
Jika
kita memperdalam nas kita ini, bahwa perjalanan bangsa Israel menjadi pelajaran
berharga bagi kita saat ini. Bagaimana bangsa itu dituntun Tuhan menjadi umat
yang di berkati, menjadi bangsa yang besar. Namun, kita melihat apa yang
terjadi, mereka menjadi bangsa yang terbuang, bangsa yang menderita, bangsa
yang terhina.
Mengapa
mereka menjadi seperti itu? Inilah contoh umat yang mengsia-siakan kasih Tuhan,
bangsa yang tidak lagi mengenal Tuhan. Mereka hanya mengenal Tuhan dari luar,
namun dari dalam diri dan dari perbuatan mereka sama sekali menjadi bangsa yang
tidak mengenal Tuhan. Inilah yang dinamakan “kebiasaan yang tidak berbuah”.
Hal
seperti ini penting untuk kita dalami, bisa saja karena kita sudah terbiasa
dengan kegiatan keagamaan sehingga kita jatuh kepada rutinitas tanpa buah dalam
sikap, perilaku dan pengharapan kepada Tuhan.
Apa
yang telah terjadi pada umat Israel, yang walaupun mereka telah jatuh ke dalam
dosa yang besar. Namun ternyata kasih Tuhan tetap kepada umatNya, maka Tuhan
membuat perjanjian yang baru, yaitu umat yang di bangun dari kebenaran Tuhan. Dalam
nas ini sudah sangat jelas bagaimana Tuhan membangun suatu kerajaan yang megah
dengan batu-batu yang mahal dan orang yang mendiami kerajaan itu akan aman
tanpa rasa takut.
Janji
keselamatan itu pun telah di genapi di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Bahwa Dia
adalah yang paling berharga dalam hidup kita, hanya di dalam Dia kita
mendapatkan perlindungan, ketenangan dan kedamaian. Yesus Kristus adalah tempat
kebahagiaan kita, tempat sukacita kita, tempat untuk memberkati dan penyelamat
kita.
Itulah
sebabnya Tuhan Yesus berkata “sebab di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat
apa-apa” (Yoh. 15: 5), selanjutnya Tuhan Yesus juga berkata “supaya
sukacitaKu ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (Yoh. 15:
11).
Bukan
hanya keinginan Tuhan yang begitu besar supaya kita hidup dalam sukacita tetapi
juga Tuhan memberikan jalan dan memanggil kita untuk masuk ke dalam sukacita
yang berasal dari Tuhan. Maka, bagaimana kesungguhan kita untuk tetap menyatu dan
bersama dengan Tuhan Yesus sepanjang hidup kita? Disinlah letak sukacita itu.
No comments:
Post a Comment