Laman

Wednesday, March 7, 2018

Yesaya 54: 11-17 | Hidup yang Bersukacita



Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 54: 11-17
Sesungguhnya, Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam. Aku akan membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu permata. Semua anakmu akan menjadi murid TUHAN, dan besarlah kesejahteraan mereka; engkau akan ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu.

Tentunya kita menginginkan hidup dalam sukacita, namun ternyata keinginan itu bukan hanya datang dari diri kita saja, tetapi Tuhan juga menginginkan kita hidup dalam penuh dengan sukacita. Bahkan, keinginan Tuhan jauh lebih besar supaya kita bersukacita dalam hidup ini. Itulah sebabnya mengapa Tuhan menyatakan diriNya melalui Tuhan kita Yesus Kristus dan mati di kayu salib untuk keselamatan manusia. Sebagaimana dikatakan oleh Tuhan Yesus  “tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh. 15: 13).

Jika kita memperdalam nas kita ini, bahwa perjalanan bangsa Israel menjadi pelajaran berharga bagi kita saat ini. Bagaimana bangsa itu dituntun Tuhan menjadi umat yang di berkati, menjadi bangsa yang besar. Namun, kita melihat apa yang terjadi, mereka menjadi bangsa yang terbuang, bangsa yang menderita, bangsa yang terhina.

Mengapa mereka menjadi seperti itu? Inilah contoh umat yang mengsia-siakan kasih Tuhan, bangsa yang tidak lagi mengenal Tuhan. Mereka hanya mengenal Tuhan dari luar, namun dari dalam diri dan dari perbuatan mereka sama sekali menjadi bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Inilah yang dinamakan “kebiasaan yang tidak berbuah”.

Hal seperti ini penting untuk kita dalami, bisa saja karena kita sudah terbiasa dengan kegiatan keagamaan sehingga kita jatuh kepada rutinitas tanpa buah dalam sikap, perilaku dan pengharapan kepada Tuhan.

Apa yang telah terjadi pada umat Israel, yang walaupun mereka telah jatuh ke dalam dosa yang besar. Namun ternyata kasih Tuhan tetap kepada umatNya, maka Tuhan membuat perjanjian yang baru, yaitu umat yang di bangun dari kebenaran Tuhan. Dalam nas ini sudah sangat jelas bagaimana Tuhan membangun suatu kerajaan yang megah dengan batu-batu yang mahal dan orang yang mendiami kerajaan itu akan aman tanpa rasa takut.

Janji keselamatan itu pun telah di genapi di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Bahwa Dia adalah yang paling berharga dalam hidup kita, hanya di dalam Dia kita mendapatkan perlindungan, ketenangan dan kedamaian. Yesus Kristus adalah tempat kebahagiaan kita, tempat sukacita kita, tempat untuk memberkati dan penyelamat kita.

Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata “sebab di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15: 5), selanjutnya Tuhan Yesus juga berkata “supaya sukacitaKu ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (Yoh. 15: 11).

Bukan hanya keinginan Tuhan yang begitu besar supaya kita hidup dalam sukacita tetapi juga Tuhan memberikan jalan dan memanggil kita untuk masuk ke dalam sukacita yang berasal dari Tuhan. Maka, bagaimana kesungguhan kita untuk tetap menyatu dan bersama dengan Tuhan Yesus sepanjang hidup kita? Disinlah letak sukacita itu. 

No comments:

Post a Comment