Laman

Monday, September 18, 2017

Filipi 1: 21-30 | Hidup Bagi Kristus

Bacaan Firman Tuhan: Filipi 1: 21-30
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diambersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.

Dalam surat Paulus kepada Jemaat Filipi ini kita akan menemukan bagaimana sukacita yang terpancar dari Paulus. Sekalipun Paulus di penjara namun hal itu tidaklah menghambat sukacitanya yang besar, terlebih jika dia mengingat bagaimana perkembangan Injil yang baik di Filipi.

Sehingga surat Paulus kepada jemaat Filipi ini menjadi motivasi kepada jemaat. Bahwa sekalipun tekanan dan penderitaan itu datang karena kepercayaan mereka tidak akan menghambat pancaran sukacita dan semangat menjalani kehidupan.

Dalam pembahasan nas kita ini lebih dalam kita akan menemukan alasan yang kuat mengapa Paulus dan bagi kita juga untuk tetap dapat bersukacita ketika menghadapi tekanan dan pergumulan hidup? Jawaban hanya satu, yaitu “karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”.

Paulus memberikan penjelasannya, bahwa dirinya terhimpit oleh dilema yang merupakan kerinduannya yang terdalam, yaitu:
1. Kerinduannya ingin “secepatnya” untuk diam bersama-sama dengan Kristus. Adalah jauh lebih baik jika dia secepatnya untuk pergi mendapatkan Tuhan yang di rindukannya. Namun,
2.  Dia juga mengharapkan jika boleh hidup lebih lama lagi, supaya buah pelayanannya semakin banyak lagi, jika semakin banyak lagi orang-orang seperti jemaat Filipi ini di terangi oleh Injil Kristus.

Namun, bagaimanapun keinginan itu semuanya berpulang kepada Tuhan. Hidup kita ada di tangan Tuhan. Jika kita mati maka itulah adalah baik maka kita dapat bersama dengan Tuhan berjumpa “muka dengan muka” yang kita sembah selama ini di dunia. Tetapi, jika Tuhan masih memberikan kesempatan untuk hidup, itu berarti Tuhan masih mengharapkan ada buah iman kita nyata dalam kehidupan di dunia ini.

Maka, kita sudah dapat menemukan jawaban mengapa sukacita itu terpancar, sekalipun penderitaan dan pergumulan itu menerpa kehidupan kita bahwa tidak ada lagi yang namanya ketakutan. Jika Kristus hidup dalam diri kita, maka tidak ada lagi ketakutan. “Kita tidak menakuti kematian karena semakin cepat kita bersama dengan Tuhan sumber sukacita yang kekal, Kita juga tidak akan ketakutan menghadapi kehidupan dalam hidup ini karena Kristus hidup dalam diri kita”. Sebagaimana Paulus menuliskan dalam Roma 14: 9 “Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan”.


Sehingga jika dalam doa dan permohonan kita untuk umur yang panjang dalam kehidupan kita di dunia ini, itu artinya kita memohon Tuhan memberikan kesempatan supaya kita memperlihatkan buah iman kita di dunia ini bukan karena kita takut mati.  


No comments:

Post a Comment