Laman

Thursday, October 29, 2015

'Tak kenal Tuhan, 'tak kenal diri



Bacaan Firman Tuhan: Yeremia 9: 23-24

“Bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai” – Yeremia 9: 24

“Tak kenal maka tak sayang” adalah pepatah yang sudah umum kita ketahui. Rasa sayang, cinta, kasih itu timbul karena adanya interaksi yang saling mengenal satu dengan yang lain. Orangtua pasti akan memperkenalkankan dirinya kepada anaknya, bahkan ketika anak masih dalam kandungan.


Orangtua mengajarkan siapa ayah dan ibunya, orangtua memperkenalkan dirinya dengan kasih sayang dan perlindungan yang penuh. Semua itu dilakukan agar si anak mengenal orangtuanya begitu mengasihi dan melindunginya, sehingga dari diri si anak akan timbul juga kasih dan ketaatan terhadap orangtuanya.


Demikian halnya dengan kita Tuhan. Bagaimana kita dapat mengasihi Tuhan? Bagaimana kita dapat melakukan kehendakNya jika kita tidak mengenal Dia? Apakah manusia itu begitu bebalnya, kasih Tuhan yang besar telah diperlihatkanNya pada kita. Ia member kehidupan, mencukupkan kebutuhan kita, bahkan kasih Allah yang besar telah dinyatakan pada kita melalui pengorbananNya di kayu salib untuk keselamatan kita.

Dalam nas firman Tuhan bagi kita saat ini, diberitahukan apa yang menjadi kesukaan Tuhan, yakni: umatNya mengenal Kasih SetiaNya, KeadilanNya dan KebenaranNya ditengah-tengah kehidupan kita. Mengenal tidak hanya sekedar mengetahui, sebab orang yang tidak percaya juga mengenal siapa dan bagaimana Yesus. Tetapi mengenal itu ada sikap hidup yang takut, taat dan menghormati Tuhan dan beriman kepada Tuhan yang menimbulkan pengharapan dan keyakinan.


Maka orang yang mengenal Tuhan bukan lagi seperti yang dikatakan oleh nas ini, yakni yang memegahkan kebijaksanaannya, kekuatannya dan kekayaannya. Sebab sikap hidup orang yang memuji diri sama itu dengan orang yang lupa diri ataupun anak yang durhaka. Yaitu orang yang tidak tahu membalas kebaikan yang telah diperbuat Tuhan atas hidupnya.

Kita bukan dilarang untuk memiliki kebijaksanaan, kekuatan ataupun kekayaan. Namun kita harus tahu dari mana asal semuanya itu dan untuk apa itu diberikan kepada kita. Apapun yang telah kita terima dari Tuhan semuanya adalah untuk kemuliaan namaNya yang kudus. 

No comments:

Post a Comment