Laman

Tuesday, October 13, 2015

Markus 10: 35-45 | Tuhan angkat kita menjadi manusia yang berharga



Bacaan Firman Tuhan: Markus 10: 35-45
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani” – Markus 10:45
Salah satu yang selalu yang diusahakan manusia dalam didupnya adalah kehormatan. Ada berbagai macam cara dibuat oleh seseorang supaya dihormati, disegani. Ambisi ingin lebih dari yang lain menjadi salah pemicunya. Secara alami, setiap manusia ingin dihormati karena tidak terlepas dari yang namanya “harga diri”. Seseorang bisa saja nekat melakukan kekerasan sampai pembunuhan karena merasa harga diri sebagai manusia dilecehkan atau ditindas.

Tetapi usaha yang dilakukan manusia dalam mencapai tujuan menjaga atau bahkan meninggikan kehormatannya sebagai manusia ada dengan jalan yang benar, tetapi ada pula dengan jalan yang salah. Ada pula dengan motif yang benar dan ada motif yang salah. Dalam nas ini, Tuhan Yesus ingin mengajar kita, bagaimana sebenarnya kita menjaga harga diri kita sebagai manusia ciptaan Tuhan. Kehormatan seperti apa sebenarnya yang mau kita kejar, dan bagaimana cara untuk mencapainya. Sebagaimana anak-anak Zebedeus yang mencoba meminta kepada Yesus kemuliaan dari kuasaNya.

Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: “Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu”. Dari permintaan ini, kita dapat menemukan beberapa jawaban Tuhan Yesus:

“Kamu tidak tahu apa yang kamu minta”
Apa yang mereka minta sebenarnya adalah atas dasar ketidaktahuan maksud dan tujuan kehadiran mereka bersama-sama dengan Yesus. Tujuan permintaan mereka adalah atas dasar keinginan duniawi, sebab kedatangan Yesus bukanlah bukan untuk membagi-bagikan tempat terhormat, justru harus ikut dalam penderitaan dan kesengsaraanNya. Namun walaupun demikian, Yesus tidak langsung begitu saja menyalahkan permintaan mereka, sebab tempat kemuliaan yang mereka minta tidak sama dengan tempat kemuliaan yang kekal yang hendak diberikan oleh Tuhan.

“Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan”
Mau menerima tempat yang mulia? Tuhan Yesus melalui jawabanNya memberikan indikasi bahwa tempat kemuliaan itu “ada” dan akan “diberikan”. Tetapi hanya disediakan kepada siapa yang berhak menerimanya. Itu semuanya tergantung diri sendiri, ketika kita tahu kemuliaan seperti apa yang mau kita capai dan bagaimana cara untuk kemuliaan itu.

“Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu”
Cara untuk mencapai kemuliaan yang berasal dari Tuhan tentunya bukan aturan main secara duniawi, namun cara main yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Jika ingin menjadi yang terbesar harus dapat menjadi pelayan dan hamba untuk semuanya.

Maka bagaimana kita sebagai orang Kristen, kemuliaan seperti apa yang sedang kita cari? Firman Tuhan mengingatkan bahwa diatas segala kemuliaan kehormatan yang ada di dunia ini, terdapat kemuliaan yang tertinggi yang ‘tak dapat diberikan dan yang ‘tak dapat dicari di dunia ini, yaitu kemuliaan yang berasal dari Tuhan, yaitu kemuliaan yang kekal bertahan selama-lamanya.

Maka bagaimanakah cara untuk memperolehnya? Sebagaimana Kristus dimuliakan, dan segala yang ada di langit, diatas bumi dan yang ada dibawah bumi bertekuk lutut dibawah namaNya. Sebab Kristus yang pencipta segala sesuatunya mau merendahkan diriNya sama seperti manusia, menderita dan taat sampai mati. Demikianlah kita akan menerima kemuliaan tertinggi dari Tuhan dengan menyatakan diri dalam perbuatan baik, yang mau memberikan kehidupan kita untuk kebaikan bagi semua orang.

Jika Tuhan termulia melalui kehidupan kita, maka kita pun akan mendapat kemuliaan dari Tuhan. Bukan kemuliaan yang sementara, tetapi kemuliaan yang kekal dari Tuhan.

No comments:

Post a Comment