Bacaan Firman Tuhan: Kejadian 2: 18-24
“Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” – Kejadian 2: 18
Saudara pernah tahu kisah tentang
Tarzan? Anak yang ditinggalkan oleh orangtuanya karena meninggal. Sejak dari
kecil dia dibesarkan oleh kera sampai dewasa. Tarzan hidup dalam pemeliharaan
kera dan hidup dalam lingkungan para binatang. Kisah kehidupan Tarzan sampai
pada puncaknya ketika ia berjumpa dengan seorang wanita. Singkat cerita, tarzan
tertarik dengan wanita tersebut dan mengejar sampai ke kota.
Jika kita potong ceritanya sampai
disini, apa yang ada dalam benak kita tentang kisah hidup Tarzan? Walaupun dia
sudah terbiasa bahkan dibesarkan oleh binatang, tetap saja instingnya sebagai
manusia tidak dapat hilang. Dengan nalurinya ia dapat mengenal siapa
sejenisnya, bahwa ia memang berbeda dengan segala binatang yang ada
disekitarnya.
Dalam kisah penciptaan di Kejadian
2, TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu
seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan
dia”. Tuhan ingin agar manusia pertama itu ada penolong yang sepadan
baginya.
Sebagaimana Adam yang diciptkan
dari tanah, maka Tuhan pun membentuk segala binatang dari tanah dan diberikan
pada Adam untuk menamai dan melihat mana yang sepadan dengannya. Maka Tuhan
melihat Adam menamai segala binatang tetapi Adam tidak menjumpai satu pun yang dapat menjadi penolong yang sepadan
dengannya.
Tuhan melihat bahwa tidak akan ada
penolong yang sepadan dengan adam jika masih tetap dibentuk dari tanah. Maka
akhirnya Tuhan membuat hawa dari bahagian tubuh adam yakni salah satu dari
tulang rusuknya ketika Tuhan membuat adam tidur nyenyak.
Ketika Tuhan membawa hawa kepada
adam, maka Adam menamakannya perempuan dan ia sangat setuju bahwa perempuan itu
akan menjadi penolong yang sepadan dengannya. Perempuan yang diambil dari
tulang dan dagingnya, bahwa laki-laki akan bersatu dengan istrinya menjadi satu
daging.
Perempuan yang diciptakan oleh
Allah menjadi penolong yang sepadan dengan adam diambil dari tulang rusuk adam.
Bukan dibentuk dari kepala adam untuk memerintah diatasnya, juga bukan dari
kaki untuk di injak olehnya. Tetapi dari tulang rusuk yang ada disisinya supaya
sepadan dan setara dengannya. Maka laki-laki akan mengasihi perempuan karena
keduanya adalah bahagian yang ‘tak terpisahkan.
Kita dapat melihat bagaimana dasar ikatan
pernikahan orang Kristen yang begitu sangat kuat, yaitu kesatuan yang dirancang
oleh Allah kepada laki-laki dan perempuan. Kesatuan yang akan saling melengkapi.
Maka jelaslah bahwa sesungguhnya
Tuhan melihat tidak ada sesuatu apapun di dunia ini yang sepadan menjadi
penolong manusia. Kesempurnaan manusia menjalani kehidupannya hanya pada Allah.
Sebab Tuhan juga memberi kesempatan kepada Adam mencari penolong yang sepadan
dengannya dari apa yang telah diciptakan oleh Tuhan, tetapi tiada yang
ditemuinya.
Kita dapat melihat dari nas ini
bagaimana Allah yang aktif memperhatikan, menolong dan memberi kebutuhan
manusia. Tetapi Tuhan juga memberi kesempatan kepada manusia itu untuk berusaha
mencari dan memilih yang terbaik baginya. Seperti itulah indahnya kebersamaan
bersama Tuhan, memiliki komunikasi yang baik dengan Allah pencipta. Kalaupun Tuhan
memberi kesempatan untuk kita berpikir, memilih dan berusaha, tetapi sebenarnya
pilihan yang ada dan yang hendak kita usahakan semua berasal dari Tuhan. Kebahagiaan
pernikahan hanya tercipta dengan campur tangan Tuhan yang membentuk lembaga
pernikahan yang kudus.
No comments:
Post a Comment