Laman

Friday, October 2, 2015

Kejadian 2: 18-24 | Tuhan Men(jadi)kan Penolong



Bacaan Firman Tuhan: Kejadian 2: 18-24

“Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” – Kejadian 2: 18

Saudara pernah tahu kisah tentang Tarzan? Anak yang ditinggalkan oleh orangtuanya karena meninggal. Sejak dari kecil dia dibesarkan oleh kera sampai dewasa. Tarzan hidup dalam pemeliharaan kera dan hidup dalam lingkungan para binatang. Kisah kehidupan Tarzan sampai pada puncaknya ketika ia berjumpa dengan seorang wanita. Singkat cerita, tarzan tertarik dengan wanita tersebut dan mengejar sampai ke kota.

Jika kita potong ceritanya sampai disini, apa yang ada dalam benak kita tentang kisah hidup Tarzan? Walaupun dia sudah terbiasa bahkan dibesarkan oleh binatang, tetap saja instingnya sebagai manusia tidak dapat hilang. Dengan nalurinya ia dapat mengenal siapa sejenisnya, bahwa ia memang berbeda dengan segala binatang yang ada disekitarnya.

Dalam kisah penciptaan di Kejadian 2, TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia”. Tuhan ingin agar manusia pertama itu ada penolong yang sepadan baginya.

Sebagaimana Adam yang diciptkan dari tanah, maka Tuhan pun membentuk segala binatang dari tanah dan diberikan pada Adam untuk menamai dan melihat mana yang sepadan dengannya. Maka Tuhan melihat Adam menamai segala binatang tetapi Adam tidak menjumpai satu pun yang dapat menjadi penolong yang sepadan dengannya. 

Tuhan melihat bahwa tidak akan ada penolong yang sepadan dengan adam jika masih tetap dibentuk dari tanah. Maka akhirnya Tuhan membuat hawa dari bahagian tubuh adam yakni salah satu dari tulang rusuknya ketika Tuhan membuat adam tidur nyenyak.

Ketika Tuhan membawa hawa kepada adam, maka Adam menamakannya perempuan dan ia sangat setuju bahwa perempuan itu akan menjadi penolong yang sepadan dengannya. Perempuan yang diambil dari tulang dan dagingnya, bahwa laki-laki akan bersatu dengan istrinya menjadi satu daging.

Perempuan yang diciptakan oleh Allah menjadi penolong yang sepadan dengan adam diambil dari tulang rusuk adam. Bukan dibentuk dari kepala adam untuk memerintah diatasnya, juga bukan dari kaki untuk di injak olehnya. Tetapi dari tulang rusuk yang ada disisinya supaya sepadan dan setara dengannya. Maka laki-laki akan mengasihi perempuan karena keduanya adalah bahagian yang ‘tak terpisahkan.

Kita dapat melihat bagaimana dasar ikatan pernikahan orang Kristen yang begitu sangat kuat, yaitu kesatuan yang dirancang oleh Allah kepada laki-laki dan perempuan. Kesatuan yang akan saling melengkapi.

Maka jelaslah bahwa sesungguhnya Tuhan melihat tidak ada sesuatu apapun di dunia ini yang sepadan menjadi penolong manusia. Kesempurnaan manusia menjalani kehidupannya hanya pada Allah. Sebab Tuhan juga memberi kesempatan kepada Adam mencari penolong yang sepadan dengannya dari apa yang telah diciptakan oleh Tuhan, tetapi tiada yang ditemuinya.

Kita dapat melihat dari nas ini bagaimana Allah yang aktif memperhatikan, menolong dan memberi kebutuhan manusia. Tetapi Tuhan juga memberi kesempatan kepada manusia itu untuk berusaha mencari dan memilih yang terbaik baginya. Seperti itulah indahnya kebersamaan bersama Tuhan, memiliki komunikasi yang baik dengan Allah pencipta. Kalaupun Tuhan memberi kesempatan untuk kita berpikir, memilih dan berusaha, tetapi sebenarnya pilihan yang ada dan yang hendak kita usahakan semua berasal dari Tuhan. Kebahagiaan pernikahan hanya tercipta dengan campur tangan Tuhan yang membentuk lembaga pernikahan yang kudus.

No comments:

Post a Comment