Laman

Friday, February 6, 2015

Menjadi Orang Yang Dimerdekakan Oleh Kristus



Bacaan Firman Tuhan: 1 Korintus 9: 16-23
Bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi,
supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi.
Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat,
Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah,
Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah.

Jika sekilas membaca ucapan dari Paulus ini, mungkin ada yang berpendapat bahwa Paulus adalah orang yang tidak memiliki pendirian, atau ada yang akan mengatakan seperti buglon, atau mungkin ‘bermuka dua’?. Namun sebaliknya kita dapat temukan bagaimana sikap Paulus sebagai pekabar Injil untuk sedapat mungkin diterima oleh semua orang, sebagaimana yang dikatakan oleh Paulus “supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang”.

 Paulus melakukan itu semua, sebab ia memiliki iman yang teguh kepada Kristus yang telah memberikan anugerahNya kepadanya, sehingga ia merasa berhutang untuk memberitakan Injil dan mempercayai bahwa Injil adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan (Roma 1: 14-17). Itulah sebabnya ia mengatakan “Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil”. Walaupun Paulus mengatakan berhutang, namun pemberitaan Injil yang Paulus lakukan bukan karena paksaan atau desakan, namun imannya mendorong dia supaya sebanyak mungkin orang terselamatkan melalui pelayanannya, sebab dia menyadari keselamatan hanya ada pada Kristus.

Dari apa yang disampaikan Paulus disini, dapat kita melihat bahwa penyebarluasan Injil tidak dapat dibatasi oleh situasi maupun kondisi ataupun golongan seseorang. Maka orang Kristen harus dapat menempatkan diri bukan sebagai kelompok yang asing maupun sikap yang antipasti terhadap orang lain. Justru kita harus dapat menempatkan diri sebagai orang yang menarik bagi orang lain. 

Sebagai orang-orang yang telah mengenal dan percaya kepada Kristus, adalah kewajiban kita untuk memperlihatkan jati diri sebagai pengikut Kristus. Kita tidak boleh memisahkan antara iman dan kehidupan sehari-hari. Iman itu nyata dari perbuatan, perkataan, sikap, sifat dan tindakan. Dari kehidupan sehari-harilah kita dapat memperlihatkan pada dunia bahwa kita adalah orang-orang yang telah dimerdekakan Kristus dari kuasa dosa. Kita jangan lagi dikalahkan oleh sifat-sifat duniawi, tetapi kitalah yang harus mengalahkannya dengan menghadirkan kebenaran Kristus melalui kehidupan kita.




No comments:

Post a Comment