Surat penggembalaan Paulus ini
menguatkan Timotius dalam pelayanannya di Efesus sekaligus mengingatkan kembali
dalam mempertahankan kemurnian Injil dari begitu banyaknya ajaran-ajaran sesat dengan
tetap mempertahankan pelayanan yang memberitakan kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan
dari iman yang tulus ikhlas (ay.5). sehingga pelayanan Timotius tetap diperjuangkan
dalam iman dan hati nurani yang murni (ay.18). Sebab Timotius adalah generasi
penerus untuk menjadi pelayan di tengah-tengah jemaat tetap dapat bertahan
dalam pemberitaan keselamatan Allah di dalam iman yang murni.
Pengenalan akan anugerah Allah dan ungkapan syukurnya mengarahkan semangat pelayanannya begitu besar. Kesaksian Paulus ini bahagian dari penggembalaan Paulus bagaimana agar Timotius juga semakin semangat dalam pelayanannya bahwa semuanya yang mereka perbuat dan lakukan dalam pelayanan itu adalah untuk kemuliaan bagi Raja segala zaman kepada Allah yang kekal dan yang esa.
Ucapan syukur yang terdalam atas
pemberian yang baik dan yang paling berharga dari Allah yaitu memiliki iman
kepada Tuhan Yesus yang boleh di rasakan oleh Rasul Paulus yang membawa dia
dalam pelayanan yang giat dan penuh semangat. Dalam 1 Korintus 15: 9-10 Paulus
menyatakan:
Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak
disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah
sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih
karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah
bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan
kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Kasih karunia Allah di dalam iman
kepada Tuhan Yesus menjadi pemberiaan Allah yang begitu besar yang tidak akan
pernah bisa kita cari atau miliki tanpa Allah sendiri yang menganugerahkan
kepada kita, sebab jalan keselamatan itu terbuka bagi kita hanyalah melalui
Tuhan Yesus. Dari keberdosaan kita, Tuhan mengangkat kita menjadi anak-anakNya
dan patutlah kita mengucap syukur bahwa kita telah memiliki iman kepada Allah
yang Esa yang menciptakan langit dan segala isinya.
Sehingga ketika Paulus yang mengaku adalah penganiaya jemaat Allah namun dia tidak mengsia-siakan kasih karunia yang diberikan oleh Allah kepadanya bagaimana dengan kita saat ini, apakah kita telah benar-benar menyadari anugerah Allah dalam hidup kita sehingga membawa hidup kita di dorong oleh kasih karunia Tuhan dalam melakukan segala aktifitas kehidupan sehari-hari. Tuhan telah membuka jalan bagi kita, apakah pintu yang lebar untuk kita masuki demi keselamatan kita itu kita sia-siakan tanpa memasuki dan menjalaninya?
Sehingga ketika Paulus yang mengaku adalah penganiaya jemaat Allah namun dia tidak mengsia-siakan kasih karunia yang diberikan oleh Allah kepadanya bagaimana dengan kita saat ini, apakah kita telah benar-benar menyadari anugerah Allah dalam hidup kita sehingga membawa hidup kita di dorong oleh kasih karunia Tuhan dalam melakukan segala aktifitas kehidupan sehari-hari. Tuhan telah membuka jalan bagi kita, apakah pintu yang lebar untuk kita masuki demi keselamatan kita itu kita sia-siakan tanpa memasuki dan menjalaninya?
Rasa syukur adalah daya dorong
yang kuat untuk kita tidak mengsia-siakan kasih karunia Allah.
Kita diperlengkapi dengan hikmat dan kebenaran Firman Allah dalam pelayanan hidup kita di dunia ini. Ada banyak orang Kristen yang sadar bahwa dirinya telah mendapatkan kasih karunia Tuhan, namun dia tidak memiliki rasa syukur. Ungkapan syukur kepada Allah tidak hanya tampak pada kata-kata tetapi perbuatan yang memuliakan nama Tuhan dalam perbuatan. Rasa syukur akan membawa pengalaman hidup pada hikmat dan kebenaran Firman Tuhan.
Kita diperlengkapi dengan hikmat dan kebenaran Firman Allah dalam pelayanan hidup kita di dunia ini. Ada banyak orang Kristen yang sadar bahwa dirinya telah mendapatkan kasih karunia Tuhan, namun dia tidak memiliki rasa syukur. Ungkapan syukur kepada Allah tidak hanya tampak pada kata-kata tetapi perbuatan yang memuliakan nama Tuhan dalam perbuatan. Rasa syukur akan membawa pengalaman hidup pada hikmat dan kebenaran Firman Tuhan.
Ada banyak yang bersorak
memuliakan Tuhan karena kebesaranNya memberikan keselamatan melalui Yesus
Kristus dan waktu terus berlalu namun mereka tetap hanya bersorak di ambang
pintu tanpa pernah memasuki jalan keselamatan itu hingga nanti akhirnya pintu
pun tertutup dan sorak-sorak yang membahana itu menjadi sia-sia karena mereka
sama sekali tidak pernah hidup di dalam anugerah Tuhan. Dalam Filipi 2: 12-18
Rasul Paulus menyatakan “Kerjakanlah keselamatanmu”.
No comments:
Post a Comment