Minggu
Kantate: Kisah Rasul 11:15-18; Bacaan Mazmur 148: 1-14
Membuka diri diperbaharui Allah
Jika
kita sering menyaksikan pertandingan bola kaki, mungkin tulisan “NO TO RACISM”
sudah tidak asing lagi. Kita juga sudah mengetahui bagaimana perjuangan Martin
Luther King Jr mengenai diskriminasi kulit hitam di Amerika dan juga Nelson
Mandela yang berjuang melawan system apartheid di Afrika. Bahkan di negeri kita
Indonesia yang tercinta ini masih banyak yang belum siap menerima perbedaan. Bahwa
memang hingga saat ini masih banyak yang belum memahami dengan baik perbedaan
yang terjadi ditengah-tengah kehidupan kita. Masih banyak dari kita dengan
sinis menutup diri kepada golongan di luar diri kita. Maka yang terjadi adalah
kebencian dan permusuhan. Dalam nats pembahasan kita saat ini, Tuhan ingin
mengubah cara pandang kita bahwa Firman Allah terbuka untuk semua orang dan
berhak mendapatkan keselamatan dari Tuhan.
Sebelum
kita memasuki Kisah Rasul 11: 15-18, ada baiknya
kita dengan baik kisah yang
dituliskan pada pasal 10-11. Yang mengisahkan bagaimana Kornelius seorang
pasukan Italia non-Yahudi yang dibaptis dan juga pemahaman Petrus yang di ubah
oleh Tuhan mengenai pandangannya terhadap orang non-Yahudi. Pada ayat bacaan
kita saat ini yaitu ayat 15-18 bagaimana rasul-rasul memuliakan Allah setelah Petrus
menceritakan bagaimana Allah bekerja memberikan pemahaman baru kepada mereka
bahwa Tuhan adalah untuk semua bangsa.
Secara
garis besar kita dapat melihat adanya pembaharuan
hidup yang dilakukan oleh Allah, dan hal itu terjadi adalah karena mereka tunduk
kepada Firman Allah. Itulah kunci pembaharuan hidup yang dialami oleh
Kornelius, Petrus dan rasul-rasul yang lainnya. Bahwa Allah senantiasa bekerja
dalam kehidupan manusia untuk melakukan pembaharuan melalui Roh Kudus.
Ada
beberapa pembaharuan hidup yang dilakukan oleh Allah melalui nats perenungan
kita saat ini, yaitu:
1.
Sikap terhadap orang lain
Roh Kudus menuntun kita
untuk membuka diri terhadap orang lain. Walaupun Petrus menganut tradisi Yahudi
yang kuat, namun akhirnya dia mampu untuk keluar dari tradisinya yang lama
2.
Sikap terhadap terhadap diri sendiri
Roh Kudus mengubah
hidup Petrus keluar dari kebiasaan lamanya
3.
Sikap terhadap Tuhan
Memahami bahwa Allah adalah
untuk semua bangsa/memahami maksud dan rencana Tuhan
Dalam
perjalanan kehidupan kita banyak kejadian-kejadian yang tanpa kita sadari akan
membawa kita pada pembaharuan hidup dari Allah dan itu hanya dapat kita rasakan
ketika kita menyerahkan kehiduan kita dibawah Firman Tuhan, maka setiap saat
Tuhan akan semakin memperbaharui kehidupan kita. Itulah yang dilakukan oleh
Allah untuk semakin melayakkan kita memperoleh tempat disisiNya.
Dari kisah pembaharuan hidup yang dilakukan oleh Allah kepada Kornelius dan Petrus kita diingatkan bahwa hal itu terjadi ketika kita mau dituntun oleh Roh Allah, karena Tuhan akan senantiasa menuntun kehidupan kita ke arah yang lebih baik. Sama seperti yang mereka alami, kita juga akan senantiasa diperbaharui oleh Tuhan dalam pandangan kita terhadap orang lain, diri sendiri dan juga kepada Tuhan. Biarlah hidup kita ini mencerminkan kemuliaan Allah yang besar itu supaya kita pun semakin serupa dengan gambarNya (2 Korintus 3:18).
Dari kisah pembaharuan hidup yang dilakukan oleh Allah kepada Kornelius dan Petrus kita diingatkan bahwa hal itu terjadi ketika kita mau dituntun oleh Roh Allah, karena Tuhan akan senantiasa menuntun kehidupan kita ke arah yang lebih baik. Sama seperti yang mereka alami, kita juga akan senantiasa diperbaharui oleh Tuhan dalam pandangan kita terhadap orang lain, diri sendiri dan juga kepada Tuhan. Biarlah hidup kita ini mencerminkan kemuliaan Allah yang besar itu supaya kita pun semakin serupa dengan gambarNya (2 Korintus 3:18).
No comments:
Post a Comment