Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 21:1-14
Jangan andalkan
pikiran tetapi lakukanlah perintah Tuhan dalam setiap pekerjaan, maka Tuhan
akan mendatangkan sukacita. Itulah yang ingin diperlihatkan Tuhan Yesus dalam
nas bacaan kita kali ini. Bahwa Simon Petrus memutuskan untuk menangkap ikan
bersama temannya yag lain. Yang mana ketika itu murid-murid Yesus masih
dirundung dukacita dan juga kekecewaan sebab Yesus telah tidak ada lagi
bersama-sama dengan mereka, mungkin dalam pikiran mereka “buat apa mengharapkan
Yesus yang telah mati tersalib itu?. Bahwa sejauh mereka bersama-sama dengan
Yesus, mereka masih mempunyai pola pemikiran seperti orang-orang Yahudi yang
lain bahwa Yesus nantinya menjadi tokoh pembebas bangsa Israel.
Orang Kristen pada
saat ini juga mungkin masih banyak yang seperti murid-murid Tuhan Yesus, bahwa
selama mereka mengikuti
jejak Yesus mereka selalu bersama-sama dengan ajaranNya dan juga mujizatNya bahkan Yesus sudah pernah mengatakan “bahwa akan bangkit pada hari yag ketiga”. Namun ketika Yesus tersalib semua pengenalan mereka akan Tuhan Yesus hilang.
jejak Yesus mereka selalu bersama-sama dengan ajaranNya dan juga mujizatNya bahkan Yesus sudah pernah mengatakan “bahwa akan bangkit pada hari yag ketiga”. Namun ketika Yesus tersalib semua pengenalan mereka akan Tuhan Yesus hilang.
Banyak juga diantara
orang Kristen saat ini yang selalu dekat dengan Firman Tuhan, berdoa,
beribadah. Namun ketika kesusahan datang dalam hidupnya semua pengenalan akan
Firman Tuhan itu hilang.
Murid-murid Yesus
tidak mengerti bahwa kematian Tuhan Yesus adalah jalan untuk kehidupan.
Terkadang kita tidak sadar bahwa Tuhan telah mengatur hidup kita menuju
kebaikan.
Mari kita kembali lagi
ke dalam cerita di nats ini. Ada beberapa hal menarik yang bisa kita ambil
menjadi refleksi dalam hidup kita.
1.
“Tetapi malam itu mereka tidak
menangkap apa-apa” (ayat 3)
Bahwa
pekerjaan Petrus sebelum mengikut Yesus adalah seorang pencari ikan atau
nelayan. Biasanya waktu yang tepat untuk menangkap ikan adalah pada malam hari.
Namun yang terjadi mereka tidak menangkap apa-apa. Apa yang terjadi? Ternyata
mereka mengalami kekosongan hidup.
Bagaimana
pun usaha kita dalam hidup ini, jika tidak bersama-sama dengan Tuhan tidak akan
memperoleh hasil apa-apa dan akan sia-sia. Semua pekerjaan yang kita lakukan
tanpa Tuhan tidak akan membawa sukacita.
2.
“Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai
lauk pauk” (ayat 5)
Sebenarnya
Yesus sudah mengetahui bahwa mereka tidak mempunyai apa-apa untuk diberikan,
namun dari bahasa sederhananya kita mungkin bisa terjemahkan “ada yang bisa
saya bantu?”. Itulah respon Tuhan dalam penderitaan umatNya, bahwa Tuhan siap
mengulurkan tangan pengasihanNya. Setiap saat Tuhan siap membantu dan menolong
kita. Maka jangan pernah berputus asa sebab Allah mengetahui pergumulan kita,
ingatlah selalu bahwa Allah senantiasa ingin mengulurkan tanganNya untuk
menolong kita. Tinggal kita bagaimana merespon pertolongan Tuhan itu.
3.
“Tebarkanlah jalamu” (ayat 6)
Sedangkan
malam hari mereka tidak dapat menangkap ikan apalagi di siang hari, adalah
sesuatu yang mustahil. Tetapi itulah Allah, bahwa tiada yang mustahil bagiNya.
Tuhan akan berkarya diluar logika manusia. Kata kunci untuk perbuatan Allah yag
ajaib itu adalah setiap orang yang mau melakukan perintah Tuhan akan
mendapatkan pertolongan. Seandainya mereka tidak melakukan apa yang di suruh
oleh Yesus mungkin mereka tidak akan mendapat sukacita.
4.
“Itu Tuhan” (ayat 7)
Ini
adalah tindakan yang tepat untuk merespon pertolongan Tuhan. Ketika Tuhan
bertindak menyelamatkanmu maka katakanlah “ini perbuatan Tuhan”. Kita mengenal
Tuhan ketika Tuhan bertindak dalam hidup kita. Maka jangan pernah sombong
ketika kita berhasil dalam hidup ini katakana semuanya adalah karena pengasihan
Tuhan.
5.
“Marilah dan sarapanlah........” (ayat
12)
Inilah
sukacita hidup bersama-sama dengan Tuhan, sebagai lambing perjamuan dengan
Tuhan
Secara fisik engkau tidak dapat melihat Tuhan, tetapi Tuhan
itu hidup dan hadir ditengah-tengah kehidupan kita untuk memberikan sukacita
dan pengharapan. Berjalanlah bersama Yesus supaya engkau tidak kecewa, jangan
andalkan logikamu, tetapi andalkanlah imanmu bahwa Tuhan itu hidup dan
senantiasa memperhatikan kehidupanmu.
Bagus Pak.
ReplyDeleteTerus Berkarya ya!