Bacaan Firman Tuhan: Markus 1: 40-45
Zaman yang serba cepat
dan instan itulah kenyataan hidup kita saat ini. Dan ternyata itulah mungkin
yang mempengaruhi kehidupan orang Kristen saat ini. Tuhan juga dipaksa
melakukan yang instan dalam hidupnya. Ada banyak yang mengharapkan Tuhan
melakukan mujizat seperti yang dilakukan oleh Yesus. Bukan tidak percaya kepada
mujizat, saya juga percaya mujizat Tuhan sampai saat ini masih ada dan akan
terus ada. Namun kita juga harus menyadari bahwa Yesus datang bukan mau jadi
dokter spesialis mata, tulang, kulit. Jika Yesus datang ke dunia ini hanya
ingin melakukan penyembuhan itu bukan Tuhan namanya.
Mengapa Yesus harus
melakukan mujizat?
1. Sebagai tanda bahwa Kerajaan Allah
telah hadir di dunia ini
Bahwa
orang Israel menganggap bahwa orang kusta, buta dan lumpuh itu adalah orang
yang terkutuk karena dosa. Yang Tuhan sembuhkan adalah dosa manusia “oleh
bilur-bilurNya kita menjadi sembuh”
2. “Maka tergeraklah hatiNya oleh belas
kasihan”
Penyembuhan
yang dilakukan oleh Tuhan Yesus adalah karena belas kasihan dan bukan itu
tujuan utama daripada Tuhan Yesus. Jika kita melihat ayat 38, bahwa setelah
penyembuhan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus terhadap ibu mertua Petrus, bahwa
pada pagi-pagi benar dan hari masih gelap sudah banyak orang mencari Yesus.
Namun jika kita lihat apa sikap dari Tuhan Yesus “marilah kita pergi ke tempat
lain.......supaya disana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itulah Aku
telah datang”. Yesus datang adalah untuk memberitakan Injil.
Pekerjaan Allah harus
dinyatakan di dalam dia (Yohanes 9:2-30). Walaupun kita jatuh dalam sakit
penyakit kita harus percaya kepada Tuhan bahwa aka nada rencana Tuhan yang
indah dibaliknya. Apakah itu akan sembuh ataupun tidak tetapi hidup kita adalah
Kristus dan bukan dunia ini. Yang dulunya kita tidak pernah mendoakan orang
lain, sehingga melalui sakit yang diderita orang lain kita dapat mendoakan
saudara kita dan juga bagaimana orang percaya memperlihatkan kasihnya kepada
orang lain. Ataupun yang dulunya dia tidak pernah berdoa kepada Tuhan, namun
karena sakit yang dideritanya dia menjadi berdoa dan bisa saja karena sakit
yang di alaminya keluarganya menjadi akur padahal yang dulunya tidak pernah
baik hubungannya.
Jika kita membaca
Yakobus 5: 14-16, bahwa banyak orang salah mengartikan nats itu, yang lebih
menitik beratkan pada minyak itu. Memang pada jamannya minyak adalah salah satu
bentuk pengobatan yang dilakukan oleh banyak orang dan bahkan sampai sekarang.
Namun itu bukan minyak biasa yang di jual dipasar, namun memang berkasiat untuk
menyembuhkan. Namun yang perlu kita perhatikan dari nats itu adalah bahwa
bagaimana kita melakukan pengobatan itu memang harus dibarengi dengan doa.
Sehingga kita tidak terfokus pada minyak itu dan mengkultuskannya dengan
mengganggap mempunyai kekuatan. Namun melalui minyak itu kita percaya kuasa Tuhan akan bekerja.
Pada dasarnya tidak ada manusia yang seutuhnya sehat. Semua
kita menunggu giliran untuk sakit dan terbaring lemah. Selama kita masih diberi
Tuhan kekuatan usahakanlah menolong sesame dan saling mendoakan, karena aka
nada tiba waktunya kita pun akan seperti saudara kita yang lain akan sakit dan
juga meninggalkan dunia ini. Maka ingatlah selalu perkataan Tuhan Yesus
“Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya”. Mau kita sehat atau
sakit, mau kita hidup atau mati, tetapi kita tetap hidup dalam iman kepada
Tuhan Yesus. Berdoalah kepada Tuhan supaya iman kita tetap sehat dan kuat
walaupun fisik kita menurun.
No comments:
Post a Comment