Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Wednesday, July 24, 2013

Siapakah Sesamaku Manusia? (Lukas 10:25-37)

Bacaan Firman Tuhan: Lukas 10:25-37; Imamat 19: 9-18
Jika kita merenungkan dan semakin mendalami pertanyaan dari ahli Taurat kepada Yesus “Siapakah sesamaku manusia?”. Seandainya pertanyaan itu ditujukan kepada kita kira-kira apa yang akan kita jawab. Mungkin Tuhan Yesus menjawab pertanyaan itu dengan sebuah perumpamaan adalah supaya jawaban Yesus tidak kasar kepada ahli Taurat itu. Dapat kita bayangkan jika seorang “manusia” bertanya “Siapakah sesamaku manusia?” seorang manusia tidak lagi dapat mengenal sesamanya manusia. Apakah dia telah menganggap orang lain “binatang” ataupun benda mati? Ataukah saat ini orang hanya mengenal sesamanya manusia hanya yang satu golongan, ras, agama, bangsa ataupun yang hanya satu ide dengan dia baru dapat dikatakan sesamanya manusia.

Thursday, July 11, 2013

Kristus Menjadi Hikmat Bagi Kita ( 1 Raja-raja 3: 4-14)

Bacaan Firman Tuhan: 1 Raja-raja 3: 4-14; 1 Korintus 2: 6-16
Dalam hal ini Salomo yang adalah raja yang dipilih untuk memimpin bangsa Israel sepertinya persis mengetahui apa sebenarnya yang dia butuhkan sebagai raja ketika Tuhan bertanya dalam mimpinya “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu” dan sangatlah tepat jika dia meminta hikmat dan kebijaksanaan untuk menimbang suatu perkara untuk dapat menimbang antara yang baik dan yang jahat. Sebab Salomo sebagai raja harus mampu untuk memutuskan berbagai perkara yang dia hadapi untuk memimpin bangsa Israel yang begitu besar. Adalah sangat baik jika pertanyaan Tuhan tersebut kita refleksikan dalam hidup kita jika Tuhan juga bertanya kepada kita “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu” maka apakah yang akan kita jawab?

Thursday, July 4, 2013

Hidup yang penuh Hikmat (Kolose 4: 1-6)

Kolose 4: 1-6; Yakobus 1: 2-8
Interaksi dengan orang lain adalah hal yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan kita shari-hari, baik kepada keluarga, lingkungan sekitar rumah, sesama jemaat ataupun rekan kerja. Namun tanpa kita sadari bahwa ternyata interaksi tersebut mempunyai dampak yang besar dalam kehidupan kita terlebih kepada pemberitaan Injil tergantung bagaimana kita untuk menempatkan diri kita dalam interaksi kepada orang lain, bisa membawa dampak yang positif dan dapat juga membawa dampak yang negatif. Dalam Kolose 3: 23 dikatakan: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. 

Nasehat Paulus ini sangat jelas memberikan kepada kita pengertian akan hubungan kita dengan orang lain bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dalam interaksi dengan orang lain itu adalah melakukan segenap hati untuk Tuhan dan bukan unuk manusia.

Tuesday, June 25, 2013

Mengikut Yesus! Ikut Aturan Allah! (Matius 8:18-22)


Matius 8:18-22; 1 Raja-raja 19:19-21
Allah beserta kita! Itulah kabar sukacita yang dibawa oleh Tuhan Yesus di tengah-tengah kehidupan kita. Di dalam kabar sukacita yang dibawa oleh Allah seruan yang disampaikan kepada kita adalah “ikutlah Aku!”. Jika Tuhan Yesus menyerukan untuk mengikut Dia maka akan timbul pertanyaan: “Mau kemana Tuhan bawa kita?”. Pertanyaan ini perlu untuk kita pergumulkan bersama, sehingga ketika kita memutuskan ingin mengikut Yesus sudah memiliki motivasi dan tujuan yang jelas, sehingga ketika kita mengatakan saya pengikut Yesus memang benar-benar Yesus yang kita ikuti atau sebaliknya kita katakana kita pengikut Yesus, namun ternyata bukan Yesus yang kita ikuti tetapi roh-roh duniawi. Bisa kita ibaratkan dengan orang yang sekolah, jika motivasi

Tuesday, June 18, 2013

CERDIK seperti Ular dan TULUS seperti Merpati (Matius 10: 16-22)

Matius 10: 16-22; Galatia 4:4-9
Tanpa kita sadari bahwa kehidupan kita sehari-hari sangat sering berhadapan dengan serigala-serigala buas yang siap untuk menerkam dan menjadi santapan yang enak. Hal ini diingatkan oleh Tuhan Yesus “Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala”. Serigala yang dimaksud oleh Tuhan Yesus tidak lain adalah iblis yang hendak mencoba dengan segala upayanya membawa kita kepada maut. Dari nats renungan kita saat ini, kita telah diperingatkan oleh Tuhan Yesus bahwa serigala itu ada dimana-mana mulai dari hal keagamaan, pemerintahan, keluarga sampai kepada hubungan kepada semua orang.

Segala hal dapat dimanfaatkan oleh iblis untuk menjauhkan kita dari Allah. Ini adalah konsekuensi yang harus kita terima sebagai pengikut Kristus, sebab iblis tidak menyukai kita hidup menurut kehendak Bapa yang di sorga. Mengikut Yesus adalah “memikul salib” dan siap menderita. Sehingga jangan pernah

Wednesday, June 12, 2013

Yesus di urapi oleh Perempuan Berdosa (Lukas 7:40-50)


Lukas 7:40-50; 2 Samuel 12:10-14 Yesus di urapi oleh Perempuan Berdosa
Dalam pelayanan Tuhan Yesus, tiga kelompok pemimpin spiritual mendapatkan kecaman yaitu orang Saduki, Farisi dan Ahli Taurat yang selalu berasa lebih baik dan lebih benar, dan itulah sebabnya Yesus mengecam mereka dengan mengatakan “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, para pemungut cukai dan para pelacur akan mendahuluimu masuk dalam kerajaan sorga” (Mat.21:31). Hal inilah yang terjadi dalam nats kita ini ketika seorang perempuan yang dikenal umum berprofesi sebagai perempuan sundal dianggap berdosa dan sangat tidak layak berada di tengah-tengah orang Farisi. Bahkan orang Farisi tersebut menginginkan agar Yesus memiliki pandangan yang sama. Respon Yesus justru sebaliknya kepada perempuan berdosa yang menghampiri dan meminyaki kaki-Nya dengan minyak wangi yang mahal dan menyeka dengan rambutnya. Yesus melihat bahwa dari sikap dan kesungguhan hatinya, terpancar cinta kasihnya kepada Tuhan dan keinginan untuk meninggalkan dosa-dosanya, bertobat dari kehidupan lamanya.

Wednesday, June 5, 2013

Yesus membangkitkan anak muda di Nain (Lukas 7: 11-17)


Yesus membangkitkan anak muda di Nain Lukas 7: 11-17; 1 Raja-raja 17:17-24
Saudara yang terkasih, setelah kita membaca kisah mengenai mujizat Tuhan Yesus di Kota Nain, maka hal yang pertama yag harus kita sadari bahwa Tuhan Yesus telah memperlihatkan diriNya adalah Mesias sebab Dia telah memperlihatka diriNya adalah penguasa kehidupan. Tuhan Yesus telah memperlihatkan Sisi lain dari penderitaan yang paling ditakuti oleh manusia yaitu kematian bahkan dalam kisah itu diberitakan bahwa anak muda itu adalah satu-satunya anak janda tersebut. Kita diingatkan melalui mujizat ini bahwa ternyata walaupun dalam pandangan manusia terdapat batasan kebahagiaan, namun di dalam Tuhan kebahagiaan itu tidak akan pernah berakhir. Karya keselamatan tidak akan pernah dapat dibatasi oleh ruang dan waktu, dan walaupun kita harus menghadapi yang namanya kematian namun karya keselamatan Allah masih akan terus berlanjut sampai selama-lamanya bagi orang-orang yang berkenan kepada Allah.

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Siapakah Sesamaku Manusia? (Lukas 10:25-37)

Bacaan Firman Tuhan: Lukas 10:25-37; Imamat 19: 9-18
Jika kita merenungkan dan semakin mendalami pertanyaan dari ahli Taurat kepada Yesus “Siapakah sesamaku manusia?”. Seandainya pertanyaan itu ditujukan kepada kita kira-kira apa yang akan kita jawab. Mungkin Tuhan Yesus menjawab pertanyaan itu dengan sebuah perumpamaan adalah supaya jawaban Yesus tidak kasar kepada ahli Taurat itu. Dapat kita bayangkan jika seorang “manusia” bertanya “Siapakah sesamaku manusia?” seorang manusia tidak lagi dapat mengenal sesamanya manusia. Apakah dia telah menganggap orang lain “binatang” ataupun benda mati? Ataukah saat ini orang hanya mengenal sesamanya manusia hanya yang satu golongan, ras, agama, bangsa ataupun yang hanya satu ide dengan dia baru dapat dikatakan sesamanya manusia.
Kristus Menjadi Hikmat Bagi Kita ( 1 Raja-raja 3: 4-14)

Kristus Menjadi Hikmat Bagi Kita ( 1 Raja-raja 3: 4-14)

Bacaan Firman Tuhan: 1 Raja-raja 3: 4-14; 1 Korintus 2: 6-16
Dalam hal ini Salomo yang adalah raja yang dipilih untuk memimpin bangsa Israel sepertinya persis mengetahui apa sebenarnya yang dia butuhkan sebagai raja ketika Tuhan bertanya dalam mimpinya “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu” dan sangatlah tepat jika dia meminta hikmat dan kebijaksanaan untuk menimbang suatu perkara untuk dapat menimbang antara yang baik dan yang jahat. Sebab Salomo sebagai raja harus mampu untuk memutuskan berbagai perkara yang dia hadapi untuk memimpin bangsa Israel yang begitu besar. Adalah sangat baik jika pertanyaan Tuhan tersebut kita refleksikan dalam hidup kita jika Tuhan juga bertanya kepada kita “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu” maka apakah yang akan kita jawab?

Hidup yang penuh Hikmat (Kolose 4: 1-6)

Kolose 4: 1-6; Yakobus 1: 2-8
Interaksi dengan orang lain adalah hal yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan kita shari-hari, baik kepada keluarga, lingkungan sekitar rumah, sesama jemaat ataupun rekan kerja. Namun tanpa kita sadari bahwa ternyata interaksi tersebut mempunyai dampak yang besar dalam kehidupan kita terlebih kepada pemberitaan Injil tergantung bagaimana kita untuk menempatkan diri kita dalam interaksi kepada orang lain, bisa membawa dampak yang positif dan dapat juga membawa dampak yang negatif. Dalam Kolose 3: 23 dikatakan: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. 

Nasehat Paulus ini sangat jelas memberikan kepada kita pengertian akan hubungan kita dengan orang lain bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dalam interaksi dengan orang lain itu adalah melakukan segenap hati untuk Tuhan dan bukan unuk manusia.

Mengikut Yesus! Ikut Aturan Allah! (Matius 8:18-22)


Matius 8:18-22; 1 Raja-raja 19:19-21
Allah beserta kita! Itulah kabar sukacita yang dibawa oleh Tuhan Yesus di tengah-tengah kehidupan kita. Di dalam kabar sukacita yang dibawa oleh Allah seruan yang disampaikan kepada kita adalah “ikutlah Aku!”. Jika Tuhan Yesus menyerukan untuk mengikut Dia maka akan timbul pertanyaan: “Mau kemana Tuhan bawa kita?”. Pertanyaan ini perlu untuk kita pergumulkan bersama, sehingga ketika kita memutuskan ingin mengikut Yesus sudah memiliki motivasi dan tujuan yang jelas, sehingga ketika kita mengatakan saya pengikut Yesus memang benar-benar Yesus yang kita ikuti atau sebaliknya kita katakana kita pengikut Yesus, namun ternyata bukan Yesus yang kita ikuti tetapi roh-roh duniawi. Bisa kita ibaratkan dengan orang yang sekolah, jika motivasi
CERDIK seperti Ular dan TULUS seperti Merpati (Matius 10: 16-22)

CERDIK seperti Ular dan TULUS seperti Merpati (Matius 10: 16-22)

Matius 10: 16-22; Galatia 4:4-9
Tanpa kita sadari bahwa kehidupan kita sehari-hari sangat sering berhadapan dengan serigala-serigala buas yang siap untuk menerkam dan menjadi santapan yang enak. Hal ini diingatkan oleh Tuhan Yesus “Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala”. Serigala yang dimaksud oleh Tuhan Yesus tidak lain adalah iblis yang hendak mencoba dengan segala upayanya membawa kita kepada maut. Dari nats renungan kita saat ini, kita telah diperingatkan oleh Tuhan Yesus bahwa serigala itu ada dimana-mana mulai dari hal keagamaan, pemerintahan, keluarga sampai kepada hubungan kepada semua orang.

Segala hal dapat dimanfaatkan oleh iblis untuk menjauhkan kita dari Allah. Ini adalah konsekuensi yang harus kita terima sebagai pengikut Kristus, sebab iblis tidak menyukai kita hidup menurut kehendak Bapa yang di sorga. Mengikut Yesus adalah “memikul salib” dan siap menderita. Sehingga jangan pernah

Yesus di urapi oleh Perempuan Berdosa (Lukas 7:40-50)


Lukas 7:40-50; 2 Samuel 12:10-14 Yesus di urapi oleh Perempuan Berdosa
Dalam pelayanan Tuhan Yesus, tiga kelompok pemimpin spiritual mendapatkan kecaman yaitu orang Saduki, Farisi dan Ahli Taurat yang selalu berasa lebih baik dan lebih benar, dan itulah sebabnya Yesus mengecam mereka dengan mengatakan “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, para pemungut cukai dan para pelacur akan mendahuluimu masuk dalam kerajaan sorga” (Mat.21:31). Hal inilah yang terjadi dalam nats kita ini ketika seorang perempuan yang dikenal umum berprofesi sebagai perempuan sundal dianggap berdosa dan sangat tidak layak berada di tengah-tengah orang Farisi. Bahkan orang Farisi tersebut menginginkan agar Yesus memiliki pandangan yang sama. Respon Yesus justru sebaliknya kepada perempuan berdosa yang menghampiri dan meminyaki kaki-Nya dengan minyak wangi yang mahal dan menyeka dengan rambutnya. Yesus melihat bahwa dari sikap dan kesungguhan hatinya, terpancar cinta kasihnya kepada Tuhan dan keinginan untuk meninggalkan dosa-dosanya, bertobat dari kehidupan lamanya.
Yesus membangkitkan anak muda di Nain (Lukas 7: 11-17)

Yesus membangkitkan anak muda di Nain (Lukas 7: 11-17)


Yesus membangkitkan anak muda di Nain Lukas 7: 11-17; 1 Raja-raja 17:17-24
Saudara yang terkasih, setelah kita membaca kisah mengenai mujizat Tuhan Yesus di Kota Nain, maka hal yang pertama yag harus kita sadari bahwa Tuhan Yesus telah memperlihatkan diriNya adalah Mesias sebab Dia telah memperlihatka diriNya adalah penguasa kehidupan. Tuhan Yesus telah memperlihatkan Sisi lain dari penderitaan yang paling ditakuti oleh manusia yaitu kematian bahkan dalam kisah itu diberitakan bahwa anak muda itu adalah satu-satunya anak janda tersebut. Kita diingatkan melalui mujizat ini bahwa ternyata walaupun dalam pandangan manusia terdapat batasan kebahagiaan, namun di dalam Tuhan kebahagiaan itu tidak akan pernah berakhir. Karya keselamatan tidak akan pernah dapat dibatasi oleh ruang dan waktu, dan walaupun kita harus menghadapi yang namanya kematian namun karya keselamatan Allah masih akan terus berlanjut sampai selama-lamanya bagi orang-orang yang berkenan kepada Allah.